50. bersama atau tidak bersama

971 121 9
                                    

malam yang sejuk, Nabila di ajak Paul untuk nongkrong di angkringan milik Dimas. seperti biasa Paul mem booking tempat di rooftop hanya untuk mereka berdua, meski sebenarnya tidak perlu di lakukan, Paul melakukannya demi kenyamanan Nabila, selain agar tak ada satu orang pun mengganggu ketenangan mereka Paul juga ingin menghindari Nabila dari asap rokok yang menjadi musuh gadis itu.

"thanks Dim."

"makasih kak Dimas."

setelah kepergian Dimas, keduanya nampak lahap memakan Bakaran yang baru saja dipesan, tak lupa jagung bakar favorit mereka berdua.

sangat nikmat yang hakiki, makan bersama orang yang kita cintai.

ditengah makan mereka, Paul dan Nabila saling bertukar cerita. Paul yang menceritakan soal usaha otomotif milik papa nya yang sedang dikelolanya yang berjalan baik serta jadwal latihan bola Paul yang semakin padat setelah masuk timnas Indonesia. sementara Nabila yang menceritakan masa-masa selama ia bersekolah, soal Anggis, Edo, dan tingkah random lainnya yang Nabila lakukan gadis itu ceritakan pada Paul.

selama hubungan mereka terjalin, sejauh itu komunikasi mereka sangat berjalan dengan baik. keduanya mengetahui kunci dari sebuah hubungan adalah komunikasi maka tak ada satupun hal yang terlewatkan untuk mereka ceritakan sama-sama.

dalam hubungan mereka, keduanya juga sepakat untuk mengagendakan pertemuan setidaknya seminggu sekali ditengah kesibukan mereka. dan itu terlaksana dengan baik hingga hari ini.

"katanya Saturnus akan kehilangan cincinnya. sedih deh padahal cincin itu yang menjadi keindahan nya selama ini." kata Nabila.

Paul tersenyum ketika obrolan mereka malah sampai membahas ke tata Surya.

"ada ataupun tanpa ada cincin, planet Saturnus akan tetap indah, Nabila. bersama atau tidak bersama saturnus tetap menjadi planet yang paling cantik."

"kenapa gitu?"

"partikel nya yang jatuh ke planet nya itu bukan kehilangan tapi melebur untuk saling menjaga. jadi ada atau tidak ada cincinnya, planet Saturnus tetap planet yang paling indah dalam tata surya nya."

Nabila mengangguk kecil, "setelah ratusan tahun bersama apa harus berakhir seperti itu?"

"iya, karena bahagia bukan hanya soal memiliki tapi mengikhlaskan juga bagian dari bahagia."

Nabila diam mencerna. perumpamaan yang dipakai Paul selalu berhasil membuat Nabila terkesima.

"kamu lihat tiga bintang yang sejajar itu?" tunjuk Paul di atas langit pada bintang yang terlihat sejajar.

Nabila mendongak matanya mengikuti kemana jari Paul menunjuk, setelah menemukan gadis itu mengangguk kecil.

"liat kenapa?"

"itu namanya Orion Nebula."

Nabila menatap penuh kagum pada bintang di atas sana, "waah cantik banget."

Nabila baru tahu bahwa bintang juga memiliki nama, ia kira bintang ya bintang tak ada nama lagi. ternyata Nabila keliru, malam ini Nabila akan belajar banyak soal rasi bintang pada Paul.

"kamu lihat bulan di atas sana?" tanya Paul yang diangguki Nabila.

"dibawah bulan yang terang itu kamu liat nya apa?" tanya Paul.

"bintang."

"salah, itu planet venus." kata Paul, "terus di atas bulan itu planet mars." sambungnya.

Nabila melongo, bagaimana Paul bisa mengetahui itu semua, ia baru tahu Paul punya ilmu pengetahuan yang cukup banyak soal benda-benda yang ada di angkasa.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang