73. bodoh

998 121 77
                                    

"hari dimana aku mengetahui masa lalu kamu kembali, perasaanku tidak pernah baik-baik saja."

-SERENDIPITY-

🌻🌻🌻

Nabila akhirnya bisa tersenyum lebar, karena hari ini ia benar-benar bisa keluar dari rumah sakit. rasanya ia sangat merindukan kamarnya yang sudah lima hari ini tidak di temuinya.

hujan deras menemani perjalanan pulang Nabila.

Paul menoleh menatap Nabila, "seneng banget kayaknya yang baru keluar dari rumah sakit."

"iyalah akhirnya aku bisa lepas dari infus." seru Nabila senang.

mood nya sangat baik hari ini, apalagi ia diantar pulang oleh Paul.

"lain kali kalau mau pergi kabarin aku ya nanti aku temanin, jangan sendirian lagi." ucap Paul mengusap pucuk kepala Nabila dengan sayang.

"emang kamu siap jadi supir pribadi aku?" tanya Nabila bergurau.

"siap dong!" kekeh Paul.

"Paul aku BM banget makan ayam AW, kita makan dulu yaa sebelum pulang." seru Nabila.

"iya sayang kita makan dulu, ok." jawab Paul menuruti.

Nabila dan Paul saling mengobrol disepanjang jalan, seperti hubungan mereka selama ini berjalan baik.

drrttt drttt

Nabila melirik layar ponsel Paul yang tertera nama Eca disana. gadis itu langsung memudarkan senyumnya, apalagi saat melihat Paul mengangkat telepon itu.

"iya Eca kenapa?"

Nyoman aku takut hujannya deres banget, di apartemen aku juga mati lampu, aku takut gelap.

"Eca lo tenang yaa, gue ke apartemen lo sekarang."

iya Nyoman, cepetan yaa.

tuutt

Paul menutup sambungan telepon itu. ia melajukan mobilnya agar dengan cepat mengantar Nabila pulang ke rumah dan segera menyusul Eca.

"Paul, kamu mau ke apartemen Eca?" tanya Nabila.

"iya sayang, maaf ya kita gak jadi ke AW dulu, gak papa kan?" sesal Paul.

"tapi kenapa?"

"Eca punya trauma sama hujan, orang tua nya meninggal karena hujan Nab. dia gak bisa sendiri kalau lagi hujan." ucap Paul menjelaskan mencoba memberi pengertian.

Nabila terdiam.

kenapa kamu selalu pilih Eca, saat ada pilihan aku diantaranya. kesal Nabila dalam hati.

"kamu aku antar pulang yaa, aku harus ke apartemen Eca." ucap Paul lembut.

Paul melihat diamnya Nabila ia meraih tangan Nabila untuk digenggamnya, "kasian Eca dia sendirian dia pasti ketakutan banget sekarang."

serendipityWhere stories live. Discover now