KSB | 20 • Sekolah

368 43 104
                                    

Halloo assalamualaikum 💐

Maaf kalau up nya agak Lamaan yaa hihihi.

YANG LUPA SAMA ALURNYA,BISA DI BACA ULANG DARI BEBERAPA PART SEBELUMNYA NYAAAA.

YANG LUPA SAMA ALURNYA,BISA DI BACA ULANG DARI BEBERAPA PART SEBELUMNYA NYAAAA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


[SORRY FOR TYPO]


"Kamu jangan pernah berani menyentuh perempuan saya, walau hanya sedikit"
-Falzan

"Mau sebanyak apapun cowo yang dekatin aku, tetap kak Falzan pemenangnya"
-Naura





Di pagi hari yang cerah, ada sepasang suami istri yang masih tertidur dibawah hangatnya selimut kamar mereka.

Mereka adalah Falzan dan Naura, tadi, sehabis mereka shalat subuh Naura merengek untuk melanjutkan tidurnya, padahal hari ini adalah hari pertamanya sekolah setelah libur semester.

Perlahan Falzan membuka mata dari tidurnya karena pantulan sinar matahari yang menembus kaca kamar mereka.

Pertamakali membuka mata, seperti biasa, disuguhkan oleh wajah cantik istrinya yang masih tertidur.

"Lucu banget" Ucap Falzan dengan tangan yang mengelus pipi Naura lalu turun ke bibir ranum Yang sedikit manyun itu.

"Naura sayang, bangun yu. Katanya mau sekolah" Ucap Falzan yang membangunkan Naura dan di selingi dengan kecupan-kecupan di seluruh wajah Naura.

Akibat ulah Falzan yang terus mengganggu tidur Naura dengan menghujani wajah Naura dengan kecupan, Naura terbangun dari tidurnya

"Mmm, ganggu mulu ah." Gumam Naura dengan menutupi wajahnya dengan bantal.

Falzan terkekeh pelan. "Ayo bangun sayang, udah siang." Ucapnya, padahal sekarang baru pukul setengah 6 pagi.

"Jam berapa?" Tanya Naura dari balik bantal.

"Jam enam"

Mendengar jawaban Falzan, Naura kaget langsung menghempaskan bantal tadi ke sembarang dan langsung terduduk.

"Jam enam?" Ualng Naura dengan kaget

"KAK FALZAN AKU KESIANGAN" Ujar Naura sedikit berteriak dengan wajah yang ingin menangis namun dengan jantung yang masih kaget.

Falzan pun mengubah posisinya menjadi duduk di hadapan Naura. "Tadi, kan, udah di bangunin, tapi kamu nya ngga bangun-bangun."

"Udah, ngga papa, ngga bakal kesiangan kok, percaya sama aku." Lanjut Falzan dengan menghapus air mata Naura yang entah keluar sejak kapan dan mencium ubun-ubun Naura

Kau Sang BidadariWhere stories live. Discover now