KSB | 17 • Akal-akalan Naura

345 43 116
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Halloooo happy 1k pembaca 💗💐...terimakasih atas support kalian selama ini, terimakasih udah sabar nunggu Vyy up yang update nya kelewat slow😅😅

..

[SORRY FOR TYPO]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[SORRY FOR TYPO]

"Andaikan seorang hamba mengetahui maksud indah dibalik ketetapan takdir, niscaya ia akan menangis malu karena prasangka buruknya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala."
Syekh Mutawalli asy-Sya'rawi



.✿



Masih dalam suasana lamaran Falzan Dan Naura. Setelah pemakaian Cincin pada jemari Naura, mereka lanjut berbincang ringan. Heran,bincang-bincang teruss

Puluhan menit berlalu, Naura hanya diam mendengar kan perbincangan para orang dewasa itu, Namun lama Ia terdiam dengan pikiran nya dia merasa jika lamaran ini tak seharusnya terjadi, Lelaki yang melamarnya ini adalah lelaki yang di sukai oleh sahabatnya sendiri. Ia merasa tidak enak jika sahabatnya -Vina- mendengar kabar bahwa dirinya sudah di pinang oleh lelaki yang di sukai nya.

"Kak Falzan, Om, Tante." Panggil Naura pada Falzan dan kedua orang tua Falzan.

"Kenapa Nak?." Tanya Umi Ira saat Naura memanggilnga dengan sebutan Tante.

Falzan dan abi Fatih juga menoleh pada Naura.

"Naura mau tanya sama Om dan tante, terkhusus Kak Falzan."

"Tanya Aja Nau." Jawab Abi Fatih.

Falzan diam menunggu Naura bertanya.

"Kak Falzan yakin sama lamaran ini dan mau nikahin Aku? Om dan tante juga ngga keberatan kalau calon mantunya itu Naura?"

Abi Fatih tertawa Kecil. "Naura, kami ngga keberatan sama sekali kalau mantu pertama kami itu kamu. Iya kan Mi?" Umi ira mengangguk.

"Iya sayang, kami sangat bahagia kalau calon mantu pertama dan satu satunya itu kamu Nak. Kenapa kamu bertanya begitu? Kamu ragu?" Timpal umi Ira.

"Naura sedikit ragu tan, Takut pinangan kak Falzan ngga sampai ke hari pernikahan kami."

"Jangan begitu Nak, dalam hal seperti ini tidak boleh ada kata ragu. Harus Yakin." Ujar umi Ira meyakinkan. Naura mengangguk lalu menoleh pada Falzan menunggu jawaban darinya.

"Ya, saya yakin dengan pinangan saya sama kamu. Saya sudah shalat istikharah beberapa kali dan saya sudah yakin kalau kamu memang untuk saya." Jawab Falzan Yakin

Mendengar kata-kata terakhir dari Falzan, Naura sedikit salting. Pipinya sedikit memerah dan Falzan dapat melihat perubahan kecil itu.

"T-tapi... Aku Ngga Bisa masak, nanti yang buatin makanan untuk kak Falzan siapa?." Ujar Naura supaya membuat Falzan Menarik pinangannya. "Semoga ini berhasil Ya Allah" Batin Naura.

Kau Sang BidadariWhere stories live. Discover now