Kau Sang Bidadari

KSB | 16 • Sakit Hati Vina

HALLOO
ASSALAMUALAIKUM 💐

Kalau lupa sama alur nya, boleh baca ulang dari beberapa part sebelumnya ya:)

[SORRY FOR TYPO]

⑅

Masih di Hari yang Sama, pukul 11.00 AM keluarga abi Fatih sudah pulang dari rumah ayah Gito.

Saat sudah sampai di rumah, Falzan segera naik ke kamarnya dan mencari kotak cincin lamaran nya. Ternyata benar, kotak cincin itu ada di meja dekat tempat tidur nya.

Falzan segara turun ke lantai bawah menemui umi dan abi nya.

"Bi, Mi. Ini cincinnya ketemu." Ucap Nya

"Alhamdulillah, yaudah balik lagi, buat pasangin cincin nya ke Naura." Ujar Umi Ira

"Emm... Sebentar mi, Arkan Tanya dulu ke Naura cincinnya mau di pasangin atau gimana. "

"Gimana nya gimana?, orang lamaran tuh harus di pakein cincin, gimana si kamu. "

"Iya iya umi, umi sama abi ikut lagi kan buat masangin cincin nya ke Naura?, masa Arkan yang pasangin sendiri. "

"Ish, umi lah yang bakal masanginnya. Masa kamu, belum waktunya."

"Iya umi, tau kok. Yaudah ayo, mi, bi."

Mereka Bertiga kembali menuju ke kediaman Naura untuk kembali memasangkan cincin nya.

...

"Assalamu'alaikum," Salam mereka saat berada do depan pintu rumah Naura

Pintu kembali terbuka. "Waalaikumsalam, eh balik lagi?" Tanya Bunda Mona yang membukakan pintu

"Iya, kan Naura belum di pasangin cincin." Jawab Umi Ira

"Ohh iya ya, ayo silahkan masuk. Aku panggilin Naura dulu ya, tadi Naura baru naik ke kamar nya. "

Karna di ruang tamu masih ada ayah Gito, ayah Gito mempersilahkan mereka untuk duduk.

Berselang beberapa menit, Naura dan Bunda Mona Kembali.

Naura duduk di tempat yang masih kosong.

"Naura, Saya kembali untuk memasangkan cincin ini ke jari kamu, supaya lamaran ini semakin sempurna." Ucap falzan mengeluarkan kotak cincin dari saku nya.

"Kemari Nak." Ucap Umi Ira, Naura segera mendekat.

Umi ira mengambil salah satu cincin dari kotak tersebut dan memasangkan nya di jari manis tangan kiri Naura.

"Tahan... tahan di foto dulu." Ujar Bunda mona yang sudah siap dengan kamera handphone nya.

"Oke, bagus. "

"Falzan ngga di pakein juga?" Tanya Bunda Mona

"Pakein dong, pakein Mon." Ucap Umi Ira

Bunda Mona Mengangguk, Falzan berdiri dan mendekat pada Bunda Mona. Bunda mona memberikan handphone nya pada Umi ira untuk mendokumentasikan nya.

"Bismillah." Ucap Bunda Mona pelan yang lalu memasangkan cincin pada jari manis Falzan.

"Ayo, foto-foto dulu yu." Ajak bunda Mona.

Lalu mereka berbaris, sang pasangan berada di tengah, dan di samping-samping nya ada kedua orang tuanya.

Dan yang memfotokannya bunda Mona meminta tolong pada bi Ani.

Setelah mendapat beberapa foto bersama kedua orang tuanya, tinggal mereka berfoto berdua dengan memamerkan cincin yang ada di jari masing masing.

Dengan jarak yang tidak terlalu dekat, mereka mulai berfoto dengan senyum Tipis yang terlihat bahagia.

...

Di saat mereka sedang menikmati hari bahagia nya ada Satu orang yang sedang memperhatikan mereka dari balik dinding.

"Kak Falzan? M-mereka lamaran? Kok bisa?" Gumamnya.

Rasa sesak mulai menusuk-nusuk di dalam dadanya, mata nya ikut memerah dan berair.

Orang itu keluar dari persembunyian nya. Ia menaiki motor dan bersiap untuk pergi, namun ada seseorang yang berbicara padanya.

"Non Vina udah mau pulang? Kan baru nyampe." Tanya Bi Ani yang sedang menyapu halaman.

Orang itu adalah Vina, niat awalnya untuk mengajak Naura bermain ke mall dan menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatnya, tapi bukan bahagia yang Vina dapatkan namun rasa sakit yang teramat sakit.

Dengan senyum yang ia paksakan Vina menjawab. "Ngga papa Bi, di dalam masih ada tamu. Takut ganggu, nanti saya balik lagi aja." Lalu Vina segera mengegas motornya meninggalkan pekarangan rumah Sahabat nya.

..

Beberapa Menit Vina mengendarai motornya dan saat ini dia sampai di sebuah tempat yang sepi dengan orang.

Vina duduk di atas rerumputan pendek, menghadap ke danau yang tidak terlalu besar dan matanya menatap ke depan tanpa berkedip.

Tak sadar air matanya mulai membasahi kedua pipinya.

"Kak Falzan.. Padahal aku yang suka duluan sama kamu Tapi Kenapa Naura yang dapetin kamu kak!, ini ngga adil."

"Aku udah berdo'a supaya bisa dapetin kamu, tap-tapi kenapa Malah Naura yang- Hiks," Vina tidak sanggup untuk melanjutkan perkataannya

Sejenak Naura diam dengan terus menangis.

"Kamu udah Nyakitin aku Naura. Kamu rebut first love Aku, kamu udah ambil kebahagiaan aku. Kamu bukan sahabat aku Lagi Naura!." Raung nya dengan mata yang sudah memerah.

"Hiks... Gw ngga rela kak Falzan jadi Milik lo Naura! Gw Ngga rela walau dulunya lo itu sahabat gw, Gw ngga Rela!. Kak Falzan Bakal tetap jadi milik Gw, selamanya. Ngga akan ada yang bisa ngerebut dia dari gw, kalau pun ada dan itu lo, Naura. Gw bakal rebut dengan cara apapun."

Ujar nya dengan dada yang naik turun.

Siapa yang rela jika first Love nya di ambil orang? Ingat first love, Cinta pertama. Cinta pertama itu memiliki kedudukan yang besar di dalam hati, kalau pun kehilangan pasti rasanya sangat teramat sakit.

Tapi, kembali lagi kepada takdir. Jika dia di takdirkan untuk kamu, mau itu first love atau bukan, dia akan tetap menjadi milik kamu. Jika bukan, berarti menurut Allah orang itu belum tepat untuk kamu.

Jadi, jangan terlalu berlarut-larut dalam kesedihan karena di tinggal seseorang, nanti sudah pasti Allah akan menggantikan nya dengan yang lebih baik.

[TBC]

JIKA SUKA DENGAN PART INI BOLEH KLIK BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH

Kalau mau baca daily chat nya Falzan Dan Naura di part ini bisa kalian baca di Feed Ig Vyy yang Vyy upload tanggal 11 April.
Dan Daily chat Baru yang Part Naura DKK akan di upload setelah part ini di up🙏

Ayo ramaikan Part ini seperti part-part di atas nya ya.

Karna Vyy masih penulis Awam dan masih butuh kritik, kalian bisa komen apapun. Mau kritik atau saran atau ada salah kata di part ini boleh kok tinggal bilang ajaa🙏❤️

See U❤️

Oh ya buat warga Wattpad, yang berminat menjadi Rp untuk Falzan &Naura langsung DM Vyy aja yaa!!
Instagram: @wpbyvyy_