#36#IceYa❄️🌸

114 12 1
                                    

Ruangan itu sudah sepi semua yang tadi ada di dalamnya sudah pergi ke ruangan bawah tanah untuk memberikan hukuman yang lebih besar kepada Hanna.Yaya dan Ice menyusup dan mengikuti kemana mereka pergi,karena mereka juga baru tahu ada ruangan bawah tanah yang di sembunyikan di istana ini.Mereka terus mengikuti jalan Raja Aedred dan Ratu Hida bersama para antek-anteknya yang setia kepada mereka.Sampai ketika mereka berhenti setelah melihat orang-orang itu memasuki ruang bawah tanah yang cukup dalam,setelah semuanya masuk ke dalam ruangan itu salah satu prajurit setia Raja Aedred dan Ratu Hida menutup pintu ruangan itu karena takut nanti ada penyusup yang masuk dan mendengar semuanya.Mengigat ruangan itu bersifat rahasia dan tersembunyi.

Yaya dan Ice hanya bisa menunggu di luar saja, padahal mereka sangat ingin mengetahui apa yang terjadi di dalam ruangan itu?ingin sekali mereka menolong Hanna,melihat wajah gadis itu yang sudah lemas karena di siksa terus menerus.Hanya karena ia menolong Yaya dan Thorn untuk keluar dari istana ini, sampai-sampai ia di siksa seperti itu.Mengapa orang tuanya begitu kejam sekali? sebenarnya siapa kedua orang itu? apakah dia orang tua Hanna,namun mengapa sikap mereka sungguh berbeda dari gadis malang itu.

Yaya tidak bisa menahan amarahnya,ia ingin memberikan pelajaran kepada orang-orang itu namun apalah dayanya ia tidak sekuat itu untuk bisa melawan prajurit-prajurit setia orang tua Hanna.Ice masih selalu berusaha mencari ide,ia juga bingung harus apa di saat-saat seperti ini?

Kini dirinya dan Yaya tengah bersembunyi di balik tembok yang cukup gelap dan kosong, sungguh sunyi hanya ada mereka berdua di sana.Karena tidak tahu harus melakukan apa lagi dan sembari menunggu orang-orang itu keluar dari ruangan itu,Yaya berinisiatif membuka buku Another world nya yang bagi Ice hanyalah buku kosong tidak berguna.Yaya dengan perlahan membuka lembaran-lembaran buku itu begitupun dengan Ice ia ikut-ikutan melihat apa yang di lakukan gadis itu, walaupun dia tahu itu semua tidak ada gunanya.

Mata Yaya terbelalak saat dirinya mendapatkan tulisan yang baru saja tercetak baru-baru ini,tulisan yang berbacakan Misi keduanya telah sukses.Ia ingin berteriak namun Ice seketika membungkam mulutnya.Pria itu menatap gadis itu datar,ia heran dengan tingkah aneh gadis ini.Mengapa dia tiba-tiba senang saat melihat lembaran buku kosong? mungkin benar kata Blaze gadis ini sudah gila.

"Kau kenapa?apa yang membuatmu bahagia?"tanyanya dengan wajah datar.

Yaya tersenyum cerah,ia memandang dengan penuh serius pria di depannya"apakah kau percaya? bahwa buku ini sebenarnya ajaib"katanya sembari mendekatkan wajahnya,membuat jarak wajah mereka hanya beberapa sentimeter saja.

Tidak seperti pangeran-pangeran yang lain,yang jika di dekati sedikit saja oleh gadis itu langsung memalingkan wajah mereka karena malu.Namun pangeran satu ini berbeda,ia hanya bersikap datar dan tidak peduli dengan yang di lakukan gadis didepannya dan juga tidak percaya dengan semua ucapan gadis ini.

"Maaf--ini bukan waktu kegilaan mu kumat"ucap pria dingin ini mengira sang gadis sedang bercanda atau berpura-pura.

Yaya semakin dibuat jengkel dengan ucapan pria ini,ia ingin sekali mencekik lehernya hingga ia tidak bisa bernafas lagi.Namun ia dapat menahan kesabarannya.

Ia kembali tersenyum dan memanggil pria itu untuk mendekatkan dirinya,ada yang ingin ia bisikkan ke telinga pria itu.Namun kesalnya pria itu tidak mengerti dengan maksud Yaya dan malah mengira Yaya sedang menggodanya.

"Jangan aneh-aneh Yaya"ucapnya dengan wajah polosnya membuat siapa saja yang melihatnya ingin menonjoknya.

Tanpa basa-basi Yaya menarik pria itu untuk mendekat,ia pun membisikkan sesuatu ke telinga pria itu.Membuat Ice seketika menjauhkan tubuhnya dari Yaya.

"Aku tidak percaya,ini pasti candaan mu saja kan?supaya kita tidak bosan menunggu"kata pria itu tidak percaya dengan yang di katakan Yaya.

Yaya lagi-lagi tersenyum,ia menggenggam tangan pria itu erat dan memerintahkan pria itu untuk menutup matanya dan konsentrasi.Saat ia memerintahkan untuk boleh membuka mata baru pria itu membuka matanya,namun tidak seperti yang ia harapkan semuanya gagal.Semuanya sama saja pria itu tidak bisa melihat tulisan-tulisan yang ada di buku Another world,ia hanya melihat lembaran yang kosong.

Another World (SELESAI)Where stories live. Discover now