#17#

148 15 0
                                    

Pagi telah tiba, melihat mata hari yang telah terbit serta angin sedang yang menerpa pepohonan, menandakan cuaca hari ini cukup bagus.

Yaya bergegas bangkit dari tempat tidurnya, mengigat ia sudah memiliki janji dengan seseorang.

Setelah selesai mandi dan mengganti pakaiannya,ia terlihat duduk di depan kaca memakai sedikit make up.

Tak lupa ia memakaikan jepit bermodel bunga sakura di rambutnya,dan kemudian menggunakan high heels pink kesukaannya.

Ia kemudian membuka pintu kamarnya,dan bersiap menemui kakaknya untuk sarapan bersama.

Di meja makan sudah ada kak Ying dan kak Fang yang telah menyantap hidangan yang telah disajikan.

"Yaya kemari"ajak kak Ying melihat Yaya yang baru saja keluar dari kamarnya.

Yaya menatap wanita itu kemudian tersenyum "ahaha iya kak"ucapnya, kemudian menarik kursi dan duduk disana.

Mereka bertiga pun menikmati makanan itu.

*

Taufan dan Solar saling sinis-menyinis,mereka berlomba-lomba untuk ke kediaman Yaya.

Taufan berdiri didepan kaca,tengah menyisir rambutnya.

Sedangkan Solar tengah sibuk sendiri dengan kancing jasnya.

Mereka saling tatap-tatapan, berlomba-lomba siapa yang lebih dulu ke kediaman Yaya adalah orang yang berdiri disamping Yaya,dan yang kalah harus berdiri di belakang menjadi ajudan.

Pangeran-pangeran yang lain hanya pelonga-pelongo melihat kedua saudara mereka,yang tengah sibuk sendiri dengan aktivitas nya.

"Aku pergi"ujar Taufan segera membuka pintu meninggalkan saudara-saudaranya.

Solar yang melihat itu juga tak mau kalah"aku juga"katanya kemudian mengekori Taufan.

Taufan menarik nafasnya melihat bayangan Solar di belakangnya,ia kemudian berbalik dan betul pria itu mendapati saudaranya disana.

Solar menjulurkan lidahnya, kemudian melambung nya.

Mereka pun saling kejar-kejaran tak ada yang mau mengalah.

Hingga mereka berdua sampai di depan kediaman Yaya.

Mereka berdua terlihat menarik nafas.

"Kau ini kenapa sih kejar-kejar aku,kenapa tidak mau mengalah saja?"ketus Solar dengan nafas tak beraturan karena kelelahan.

Taufan mendengus "haha bukannya kau yang seharusnya mengalah?kenapa jadi menyuruh ku?"

Mereka masih saja tak mau mengalah,hingga mereka berdua terdiam setelah melihat gadis yang menjadi bahan rebutan itu keluar dengan anggunnya.

"Kalian ternyata sudah menunggu"ucap gadis pink itu dengan suara halus tak seperti biasanya.

Taufan dan Solar segera menjawab"ahaha tidak juga kok"ujar mereka berdua bersamaan.

Yaya tersenyum tipis"ya sudah ayo kita berangkat"katanya.

Taufan dan Solar tak bisa berkata-kata melihat penampilan gadis ini begitu membuat jantung mereka berdetak kencang.

Ingin rasanya mereka memuji kecantikannya.

Di perjalanan mereka bertiga begitu canggung,hingga gadis itu mencoba menetralkan suasana.

"Kita mau ke perpustakaan mana dulu? katanya di negri ini banyak berbagai tempat membaca buku"ujar gadis itu berjalan tepat ditengah-tengah pangeran.

Taufan menjawab"entahlah terserah kau saja mau kemana duluan,kami akan ikut"Taufan melirik Solar menyuruh pria itu membalas ucapannya.

Solar yang orangnya peka pun menggangguk "hehe iyaa"jawabnya membenarkan ucapan saudara laknatnya itu.

Yaya tersenyum"aku kan lupa ingatan,jadi aku nggak tau arah jalan serta nama-nama perpustakaan itu,gimana seh?"Yaya memaksa senyumannya,ia berusaha terlihat kalem.

Taufan dan Solar segera membalas.

"Elies"(Taufan)

"Golden"(Solar)

Solar dan Taufan saling menatap,mereka berdua mengucapkan nama perpustakaan yang berbeda, benar-benar saudara yang tidak serasi.

Yaya kebingungan,"pengen ku tabok beneran,gak tahan sumpah"batin Yaya,ingin sekali dirinya mengamuk.

"Fly"ujar Yaya,membuat kedua pangeran itu reflek menatapnya.

"Katanya gak tau,lah kok?"batin kedua pangeran itu,heran dengan tingkah gadis didepan mereka.

Yaya yang mengetahuinya,segera memberikan penjelasan.

"Aku baru ingat,waktu itu aku pernah di ajak oleh kak Ying ke perpustakaan 'Fly'tapi aku menolaknya,namun nama perpustakaan itu terngiang-ngiang di kepala ku,sampai sekarang"jelas Yaya, kemudian mendapat respon anggukan dari kedua pria itu.

Mereka bertiga sudah memutuskan kemana mereka akan pergi.

Di perjalanan banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka,para gadis-gadis muda yang melihat mereka terlihat memasang wajah tak suka dengan keberadaan Yaya yang berdiri di sana.

Bagaimana tidak? Yaya sekarang sedang berada di tengah-tengah pangeran tampan di negri itu.

Salah satu gadis mengucapkan kalimat tidak mengenakan yang dapat di dengar semua orang disana "hey dasar jalang,jangan coba-coba dekat dengan pangeran kami"ucapnya dengan suara nada tinggi.

Para gadis lainnya ikut serta mencela Yaya "percuma cantik kalau caper sama pangeran"ucap mereka tak habis mencela Yaya.

Yaya hanya terdiam mencoba sabar dengan celaan-celaan yang keluar dari mulut mereka.

Solar dan Taufan reflek menatap gadis itu,mereka khawatir.

"Yaya jangan di ambil pusing ya,mereka hanya iri hati kepadamu saja"ujar Solar mencoba menenangkan hati Yaya.

"Iya Yaya benar kata Solar"balas Taufan menyetujui ucapan saudaranya.

Yaya tertawa terbahak-bahak,membuat semua pasang mata menatap nya.

"Hahaha yakali kalimat rendah seperti itu bisa menjatuhkan mental ku,sorry aku nggak niat sedikit pun buat marah dengan celaan rendah kalian"Yaya berjalan dengan pedenya melewati gadis-gadis itu.

Gadis-gadis itu terdiam mereka tak dapat membalas ucapan Yaya, mereka sudah kalah telak dengan ucapan singkat gadis itu.

Solar dan Taufan tersenyum penuh bangga kepada gadis itu, mereka kemudian mengikutinya dari belakang.

Taufan tersenyum ke arah Yaya"woww aku baru pertama kali melihat wanita se keren dirimu"puji pria itu,membuat gadis yang di pujinya tersenyum ke arahnya.

Degg

Yaya berdiri di depan kedua pria itu dengan wajah yang ceria "hahaha terimakasih"gadis itu pun berlari meninggalkan kedua pria itu yang masih mematung.

Taufan tak bisa berkata-kata ia tersenyum sendiri"...cantik.."ucapnya tanpa sadar.

Solar yang berdiri di sebelahnya menatap nya tak suka"siapa yang cantik?najis banget sih aku masi waras yee"balas Solar tak jelas kemudian meninggalkan Taufan.

Taufan menggangkat alisnya sebelah dengan wajah penuh tanya"Hahh?siapa yang bilangin situ coba?sorry aku juga masi waras,kalau nggak waras juga, ogah banget aku mau suka sama situ"jelas Taufan kemudian melambung Solar.

Solar terdiam dengan wajah tak bisa di artikan"Taufan tak boleh jatuh cinta dengannya"ucapnya di dalam hati.

Bersambung

Hay guys,kalian pasti bingung kenapa aku cepet publish nya padahal belum tembus 50 pembaca.

Rencananya sih aku mau namatiin cerita ini sebelum ujian supaya pas ujian nanti gak kepikiran banyak hal.

So,aku buat jadwal publis!dan jadwalnya setiap hari Minggu tapi jam nya nggak nentu yang pasti setiap hari Minggu aku usahakan publis.

Jangan lupa follow akun author supaya nggak ketinggalan notifikasi kalau aku publish bab baru.

Okeh segitu aja,byee


Another World (SELESAI)Where stories live. Discover now