#22#

147 14 3
                                    

Hari mulai gelap,setelah melaksanakan sholat magrib,Yaya dan kak Ying menyiapkan diri mereka untuk segera ke istana.Yaya dengan gaun merah mudanya,dan kak Ying dengan gaun hitam berkilauan,warna bajunya terlihat sama dengan yang  kak Fang punya, mungkin sengaja di sama kan ya.

Mereka pergi ke sana menggunakan kereta kuda milik keluarga kerajaan,karena Yaya pernah protes lalu tentang kendaraan jadi para keluarga kerajaan menyetujui keinginan Yaya untuk mengirimkan sebuah kendaraan kepada tamu undangan agar tidak kesulitan lagi.Namun kak Fang tidak ikut dengan mereka berdua,ia menaiki kudanya seorang diri, seharusnya kak Ying ikut dengannya,namun karena kak Ying menghawatirkan Yaya jadi dia menemani Yaya saja.

-
-
-
-
-

Para pangeran mempersiapkan diri mereka,ada yang di rapikan kerah bajunya ada juga yang dirapikan rambutnya oleh pelayan.

Setelah mendengar akan di adakan nya dansa bersama, mereka semua menjadi agresif begini"rambut ku harus rapi"ujar Blaze bersemangat.

Pelayan di buat repot oleh mereka semua,dan pada akhirnya selesai juga.Mereka semua sudah siap untuk keluar dengan jasnya, semuanya terlihat tampan dan berkilauan.

Di tempat acara itu sudah banyak tamu-tamu yang datang,ketuju pangeran itu sibuk sendiri mata mereka menatap kemana-mana seperti sedang mencari seseorang,padahal banyak sekali para gadis-gadis muda yang sudah terpesona dengan ketampanan ke tujuhnya.

Namun tatapan gadis-gadis itu tidak berlaku untuk mereka,"aku mau mencari makanan dulu,aku sungguh lapar"kata Thorn tersenyum kecil.

"Siapa suruh tidak makan semalam"balas Blaze mencoba menantang saudaranya untuk beradu argumen.

Dan ternyata berhasil keduanya terlibat dalam pertentangan itu,namun tidak seperti biasanya mereka berdua berhenti sendiri.Hal itu di karenakan melihat seseorang yang keluar dari kereta kudanya.

Gadis yang mereka cari-cari akhirnya tiba juga,mereka tidak bisa berbohong dengan kecantikan gadis itu,gaun merah muda yang berkilauan dengan wajah putih seperti salju dan rambut coklat yang terurai rapi.hal itu yang membuat gadis itu di sorot oleh banyak pasang mata di sana.

Ke tujuh pangeran itu hanya terdiam kaku tidak sedikit pun berkedip melihatnya.

"Hmm cukup ramai ya"kata gadis itu yang sekarang berada di depan ke tujuh pangeran yang saat ini masi terdiam melihatnya.

Kak Ying yang menyadari hal itu hanya bisa terkekeh kecil melihat ekspresi anak-anak muda ini.

"Hei lihat itu apakah dia seorang bangsawan? menakjubkan dia begitu cantik"ucap salah seorang tamu disana sembari berbisik-bisik kecil.

"Dia bukan bangsawan hanya seorang adik panglima"balas salah satu tamu.

"Sungguh tidak di sangka ada perempuan cantik di negeri kita,apakah dia perempuan tercantik?aku begitu suka dengan kulitnya"kata seseorang lagi.

Mendengar bisikan-bisikan itu membuat salah seorang tamu dengan gaun bangsawan disana, mengepalkan tangannya, memandang benci ke arah Yaya.

Mata nya memerah tidak bisa menahan amarahnya yang bergejolak di dada"cih dia pikir dia paling cantik"katanya penuh dendam.

Ia tersenyum jahat"lihat saja Yaya aku akan segera menghancurkan hidup mu"katanya.

Melihat ke canggungan ini kak Ying berniat mengajak Yaya pergi sebentar untuk membuat para pangeran itu bisa kembali bernafas dengan lega"Yaya kakak pikir kak Shielda sudah tiba, sebaiknya kita mencarinya dulu"ajak kak Ying yang di balas anggukan kecil oleh gadis itu.

Kak Ying membawa Yaya pergi,"kalau begitu aku duluan ya teman-teman,sampai jumpa"kata Yaya sembari melambaikan tangannya.

Yaya tidak berhenti sampai di situ,ia kembali mengigat hal yang menjadi beban pikirannya"ouhh iya terimakasih Solar,Taufan, kemarin sudah membantuku"teriak Yaya,yang reflek membuat semua pasang mata menatap kedua pria yang namanya di sebut itu.

Another World (SELESAI)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon