Part 12 - Broken Heart

2.7K 214 5
                                    


DUA BELAS - BROKEN HEART

- Keira's POV -

"I'm home!"

Ucapku senang saat aku memasuki rumah melewati pintu utama.


Hening.


Tidak ada yang menjawab ucapanku. Saat aku ingin menaiki tangga, aku harus melewati ruang keluarga. Terdengar suara TV dari ruang keluarga. Aku memasuki ruang keluargaku dan aku mendapati Austin yang sedang duduk di sofa.

"Woi!" Sapaku senang.

Sesaat wajahku berubah tidak seceria seperti sebelumnya saat melihat wajah Austin yang lebam dan menatap layar TV dengan tatapan kosong.

Austin hanya diam tidak menjawab sapaanku dan masih menatap layar TV dengan tatapan kosongnya.

Aku menghampiri Austin dan duduk di sebelahnya.

"Hei, lo gapapa?"

Dia tidak menjawabku dan sama seperti sebelumnya. Ini bukan Austin yang biasanya. Dia beda.

Aku tidak mempedulikan perubahan sikap Austin dan masih mencoba mengajaknya untuk berbicara.

"Luka lo... Apa udah lo obatin?" Tanyaku yang ingin menyentuh wajahnya, sedetik kemudian tanganku di hempaskan ke udara untuk tidak menyentuh wajahnya.

Aku langsung mengerucutkan bibirku.
"Lo masih marah sama gue?"

"Iya, gue masih marah." Akhirnya Austin menjawab pertanyaanku, walaupun dia tidak menoleh kearahku.

"Maafin gue."

Austin diam dan tidak bersuara lagi.

"Austin, maafin gue." Ucapku memohon.

Austin masih kekeuh untuk diam dan tidak menanggapiku lagi.

Aku mengembuskan napas berat,
"Lo beneran gak mau maafin gue? Gue bakal ngelakuin apapun, tapi kalo lo mau maafin gue."

"Apapun?" Tanya Austin masih tidak mau menoleh.

"Asal lo jangan minta yang macem-macem. Kalo barang, jangan minta barang yang mahal karena gue gak punya uang banyak buat--"

Austin menutup mulutku dengan mencubit bibirku seperti bebek.
"Lo ini bawel banget, ya. Gue gak akan minta macem-macem."

Aku memukul tangannya dan berusaha melepaskan tangannya dari bibirku.

"Bagus! Jadi, apa yang lo minta? Tapi inget, lo harus maafin gue!"

"Iya. Lo tenang aja."

"So?" Aku menuntut permintaannya.

"So... Lo tau? Lo sama Justin gak ada hubungan apa-apa, kan? Jadi, lo harus jadi pacar gue."

"A--apa lo bilang? Ta--tapi kan kita--"

"Kita sepupu? Lo mau bilang itu, kan? Your mom said we're not biologycal causins, Keira. So, we can date."


Sial, apa yang akan kukatakan?


"Jadi, apa jawaban lo?"

"G--gue... G--gue..."

Ucapanku terpotong dengan deringan ponselku. Aku langsung merogoh tasku untuk mencari keberadaan ponselku. Setelah ketemu, mataku benar-benar membulat sempurna saat melihat nama yang tertera di layar ponselku.

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang