Part 2 - Nightmare

5.5K 339 3
                                    

DUA - NIGHTMARE

PAGI yang buruk untuk pergi ke sekolah. Aku terduduk di tempat tidurku dan memikirkan mimpi aneh yang aku dapati tadi malam. Apa aku tidak salah bermimpi? Kenapa harus cowok itu? Kenapa harus dia yang ada di dalam mimpiku? Lebih parahnya lagi, kenapa cowok itu menyatakan cintanya padaku dan aku menerimanya di mimpi itu!?


Aku merasakan ponselku bergetar, tanpa berpikir panjang aku langsung mengambilnya dan hanya hitungan detik aku membulatkan kedua mataku.

What the hell?

From Justin?

Apa ini mimpi!?

Katakan jika ini hanya mimpi buruk. Ini mimpi buruk. Ini mimpi buruk.

Oh, damn it!

Baru saja aku memimpikan lelaki itu yang menurutku tidak masuk akal dan sekarang lelaki dingin itu, mengirimkanku sebuah pesan?

Morning.

Itulah isinya.

APA?!

APA MAKSUD MANUSIA INI?

Atau jangan-jangan aku tidak bermimpi?

Yang tadi itu.... Kenyataan?

Apa yang aku pikirkan sampai aku bisa menerima cowok itu?!

Cowok dingin dan datar seperti dia, mana mungkin bisa bertahan denganku, lihat saja.

Aku langsung menggelengkan kepalaku agar aku tidak memikirkan lelaki itu lagi dan mulai bersiap-siap ke sekolah.

***

Aku berjalan menuju halte untuk menunggu sebuah bus. Beberapa meter dari tempatku, aku menyipitkan mataku, karena aku melihat seorang laki-laki yang kurasa, aku mengenalnya. Seragam yang lelaki itu pakai juga sama sepertiku. Laki-laki itu sedang duduk di sebuah kursi tunggu dan menunggu.....bus?

Tiba-tiba lelaki itu menoleh kearahku, ternyata itu...

Justin .

Apa yang ia lakukan?

Bukankah dia mempunyai mobil sendiri?

Kenapa dia menaiki bus?

Aku pun berjalan mendekat sampai tepat di sampingnya.
"H--Hai." Sapaku sedikit ragu.

Lelaki itu hanya menunjukkan wajah datar dan dingin, andalan lelaki itu.

Dia sangat menyebalkan!

Aku hanya bisa merutuki sikap bodohku itu. Seharusnya aku tidak perlu menyapa lelaki dingin itu. Dan hanya keheningan yang menyelimuti kita berdua sampai pada saat bus yang kami tunggu datang. Aku pun langsung berjalan mendahului Justin.

Ternyata Justin naik bus juga sama sepertiku.

Pastilah, Keira!

Bukankah dia satu sekolah denganmu?

Oh Keira, betapa bodohnya dirimu!

Aku merutuki pikiran bodohku.

Justin langsung mengambil alih duduk di sampingku, padahal ada juga seorang lelaki yang entah sekolah mana ingin duduk di sampingku. Tidak jadi, karena Justin sudah terlebih dulu. Aku menatap lelaki itu dan Justin saling memberi tatapan tajam dan dingin satu sama lain. Melihat adegan panas itu aku memutuskan untuk berdiri, mereka yang melihatku langsung saja menatapku dengan tatapan aneh.

My Cold BoyfriendWhere stories live. Discover now