~SEBUAH PENYESALAN

521 15 0
                                    






Sabtu, 08.00

Pagi harinya setelah Aisyah selesai dengan pekerjaan rumah dan sekarang saatnya untuk membangunkan suaminya.

"Mas. Bangun yuk udah pagi." Ucap Aisyah sambil mengelus rambut Rey, tidak ada pergerakan apapun dari Rey.

"Astaghfirullah, mas ayo cepat bangun. Udah siang ini ya Allah bener-bener." Geram Aisyah.

Tak kehilangan akal Aisyah pun menjaili suaminya dengan menjepit hidung Rey, Rey yang susah bernafas terusik dari tidurnya. Dan akhirnya membuka matanya perlahan.

"Sayang." Rengek Rey.

"Siying." Ejek Aisyah.

"Cepet. Bangun terus mandi dari tadi di bangunin malah gak bangun."

"Nggak mau, masih ngantuk." Ucap Rey yang akan menutup mata nya.

"Gak ya mas, ini udah siang makanya kalau udah sholat subuh itu jangan tidur lagi. Sekarang ayo mandi."

Rey mau gak mau harus bangun dari tidurnya dan bergegas ke kamar mandi.

Cup.

"Jangan marah-marah masih pagi gak baik." Ucapnya dan melongos pergi.

"Aishh, suami siapa sih?" Gumamnya sambil menggeleng geleng.

**

16.00

Saat ini Rey sedang membujuk Aisyah untuk ikut ke acara rekan bisnisnya yang akan mengadakan acara syukuran atas kedatangan putra rekan bisnisnya.

"Ikut ya? Masa mas sendiri."

"Biasanya sendiri kan? Lagipula pernikahan kita kan masih di rahasiakan."

Deg.

Rey yang mendengar ucapan Aisyah merasa bersalah.

"Ya udah kalau begitu mas bakal kasih tahu semua orang bahwa kamu istri mas." Tegas Rey.

"Tidak bisa begitu mas. Bukankah selama ini rekan-rekan mas tau istrinya mas kan mbak Livia, bukan aku."

"Dan aku juga gak mau orang berfikiran macam-macam sama keluarga kita, aku gak mau karena aku nama mas menjadi buruk."

'cukup mbak Livia saja yang nggak suka sama aku'

Rey yang mendengar penjelasan dari Aisyah merasa bersalah dan sekaligus bangga karena pemikiran Aisyah yang begitu dewasa.

Aisyah bisa beradaptasi dengan orang-orang yang umurnya lebih tua dari Aisyah.

Rey menggenggam tangan Aisyah, Aisyah yang mendapatkan perlakuan seperti itu lantas tersenyum.

"Sayang. Dengerin mas, nggak semua kehidupan mas bergantung pada Livia. Nggak, bahkan saat ada acara-acara seperti ini Livia tidak mau ikut."

"Dan nggak semua tau kalau Livia itu istri mas, asal kamu tau rekan kerja mas tidak semuanya tau kalau Livia itu istri mas, yang tau hanya dosen kampus dan orang-orang terdekat saja."

"Kamu tau? Kenapa Livia tidak mau menemani mas pergi jika ada acara kantor?" Sedangkan Aisyah hanya menggelengkan kepalanya.

"Livia selalu beralasan capek, dan ada acara sama teman-teman nya."

"Dan mas juga minta maaf. Karena dulu kita harus merahasiakan pernikahan kita, bukannya mas gak mau atau malu. Tapi mas belum siap dan pada saat itu mas belum bisa nerima kamu dan belum mencintai kamu." Aisyah yang mendengar kan ucapan Rey merasa iba dan terharu.

~SEBUAH PENYESALAN ( ON GOING)Where stories live. Discover now