Eps. 24 - Catch Me If You Can

92 33 8
                                    



Cowok berpakaian serba hitam itu sangat terkejut dengan kemunculan Kiev dan teman-temannya. Ini di luar rencananya.

Dengan gerakan sangat pelan dia menaikkan gulungan tali tampar di pergelangan tangannya ke bahu lalu memasukkan kain panjang hitam yang dipegangnya ke dalam saku celana. Kemudian, dia menekan topinya dan menundukkan kepalanya lebih dalam karena khawatir dirinya akan dikenali.

"Siapa lo?!" seru Dinka sekali lagi.

Cowok itu menelan ludah kemudian mundur selangkah dengan sangat pelan. Seharusnya dia tidak perlu khawatir karena sebenarnya dia tidak takut sama sekali dengan mereka. Namun situasinya sedang tidak tepat. Dia tidak ingin mereka menyentuhnya saat ini.

"I-itu ponsel Pak Nathan," seru Kiev.

Cowok berpakaian serba hitam itu langsung terkesiap begitu Kiev mengenali ponsel di tangan kanannya. Tangannya menggenggam ponsel itu lebih erat.

"Lo...?" ucap Ale. Mata cowok jangkung itu memicing, seolah hendak menebak siapa cowok serba hitam yang mencurigakan itu.

Cowok itu melirik ke arah kiri. Rooftop yang luas itu masih menyisakan banyak ruang kosong untuk dirinya segera kabur dari situ. Dia hanya perlu berlari dengan sangat cepat dan jangan sampai tertangkap. Cowok itu cukup yakin bahwa Kiev dan teman-temannya tidak akan mampu menangkapnya.

Ketika Ale maju selangkah, cowok itu refleks mundur selangkah juga. Kiev langsung memahami situasi dan segera menggeser dirinya ke sebelah kiri untuk mengeblok tempat agar cowok itu tidak bisa kabur. Begitu juga dengan JS yang kini menguasai bagian tengah. Sementara itu Dinka dan Rissa saling bergandengan di belakang Ale.

Ale yang berdiri paling depan melirik ke arah Kiev dan JS. Ketika Kiev memberi kode dengan sebuah anggukan, dengan gesit Ale segera melesat mendakati cowok berpakaian serba hitam itu.

"Rebut ponselnya, Le!" seru Kiev dengan keras.

Namun ternyata cowok berpakaian serba hitam itu sudah memperhitungkan gerakannya terlebih dahulu. Dia berhasil berkelit dengan sangat kesit. Dengan mudah dia menghindari Ale lalu berlari dengan cepat menerobos daerah yang dijaga oleh Kiev dan JS.

JS yang sudah bersiaga di posisinya berhasil menarik pergelangan tangan cowok itu dengan cukup keras hingga ponsel yang digenggam cowok itu terjatuh di lantai rooftop. Sialnya cowok itu berhasil membalik badannya menghadap JS. Dia mengangkat kaki kanannya dan menendang perut JS dengan cukup kencang.

JS terpelanting ke lantai sambil mengerang kesakitan.

"Jeee!" seru Kiev, Dinka dan Rissa bersamaan.

Rissa sontak melepas tangannya dari gandengan Dinka dan menghampiri JS yang tersungkur.

"Kiev ayo kejar dia buruan!" perintah Ale sambil berlari mengikuti cowok berpakaian serba hitam yang berhasil kabur setelah menendang JS.

Dinka yang hendak mengikuti dua temannya mengejar cowok itu tiba-tiba dihadang oleh Kiev. "Din lo di sini aja jaga JS sama Rissa!"

Cewek tomboi yang biasanya bertentangan dengan Kiev itu hendak melawan, tetapi akhirnya dia mengangguk dan segera menghampiri Rissa dan JS.

Kiev pun segera berlari menyusul Ale yang sudah turun lebih dulu. Dia tidak mengira kalau ternyata cowok itu memiliki kemampuan berlari yang sangat bagus. Bahkan dari belakang Kiev bisa melihat Ale kesulitan mendekati cowok itu hingga akhirnya cowok itu berhasil keluar dari gedung auditorium lebih dahulu kemudian menghilang begitu saja seolah-olah ditelan asap.

Kiev dan Ale kehilangan jejak.

"Lo tahu kan siapa dia?" tanya Ale pada Kiev dengan napas masih terengah-engah.

SPOILERWhere stories live. Discover now