Eps. 07 - Prediction

144 37 9
                                    


"Lo tahu kan, dari kelas sepuluh Baron emang udah ngincer gue. Sebelum ini juga gue pernah digebukin lebih parah sama mereka."

JS mulai menceritakan alasan dirinya dikeroyok oleh Geng Baron ketika mereka berdua sudah sampai di rumah Kiev setelah dua jam lebih bersembunyi di warung kecil tadi. Tadinya, mereka ingin ke sekolah untuk mengambil tas yang masih tertinggal di kelas, tetapi terlalu berisiko. Bisa saja Baron dan gengnya menunggu mereka di sana, dan kalau itu benar, riwayat Kiev dan JS akan tamat hari ini. Kiev tidak mau itu terjadi sehingga cowok itu mengajak JS langsung ke rumahnya.

Sambil menunggu Kiev yang sedang mengambil minuman ke ruang makan, JS merebahkan tubuhnya ke sofa di ruang tamu dengan nyaman. Badannya rasanya nyaris rontok gara-gara insiden hari ini.

"Gue ingat! Gara-gara waktu itu lo putusin Nada sepihak, kan? Sampai dia nggak mau masuk sekolah seminggu, terus nggak lama kemudian pindah sekolah," sahut Kiev setengah berteriak dari ruang makan.

"Nggak sepihak juga sih sebenarnya. Dia setuju kok buat putus. Tapi, gue nggak nyangka aja kalau dia bakal ngadu ke abangnya," balas JS dengan suara lebih keras agar Kiev tetap bisa mendengarnya.

"Dan satu lagi yang harus gue lurusin. Nada pindah bukan gara-gara putus sama gue, tapi karena dia emang mau sekolah ke luar negeri. Dia masuk LV cuma buat batu loncatan aja sebelum dapat sekolah di sana katanya."

"Tapi yang kesebar di sekolah sampai masuk rubrik gosip LV Magz itu si Nada pindah sekolah gara-gara putus sama lo!" sahut Kiev.

"Gila ya gosip di LV. Nama gue jadi jelek!" gerutu JS.

Tawa Kiev dari ruang makan terdengar keras hingga membuat JS berdecak sebal. Gosip antara dirinya dan Nada memang pernah santer pada masanya. Nada adalah teman satu kelas Kiev dan JS saat mereka duduk di kelas sepuluh dan masih dalam status murid baru di SMA Lentera Victoria.

Tak lama kemudian Kiev kembali ke ruang tamu dengan membawa sebotol air dingin dan dua gelas kosong. "Sebagai korban LV Magz juga, gue paham perasaan lo," tukas Kiev. Cowok itu juga pernah dibahas oleh jurnalis majalah sekolah mereka gara-gara digosipkan dengan Dinka.

"Jadi lo putus kenapa sebenarnya?" tanya cowok itu sembari menyodorkan satu gelas kosong pada JS.

Kiev tidak pernah benar-benar tahu alasan sahabatnya itu putus dengan Nada. Sebagai sahabat dia menghargai JS yang lebih tertutup soal masalah pribadi. Jika sahabatnya itu tidak menceritakannya sendiri, Kiev tidak akan mengoreknya lebih jauh. Namun, kali ini Kiev jadi penasaran, karena meski kejadian itu sudah lewat, sepertinya Baron masih dendam pada JS.

"Gue nggak tahan sama posesifnya. Gue nggak bisa main gim dengan bebas karena harus nelpon dia mulu tiap malam. Antar jemput pulang sekolah. Harus ngedate tiap weekend. Capek banget," jelas JS sambil menuang air dingin ke gelasnya.

Kiev mengangguk-angguk paham. Dia ingat betul masa-masa JS bucin pada Nada dulu hingga cowok itu tidak punya waktu untuk dirinya sendiri, sekolah dan teman-temannya.

"Padahal dulu gue sempet iri sama lo, anak baru udah bisa ngegebet cewek cantik di sekolah," ledek Kiev.

"Ya, gue juga nggak tega sebenernya putus karena gue sayang beneran sama dia. Tapi mau gimana lagi. Sialnya ternyata yang gue pacarin adik dari preman sekolah. Jadi kena bulan-bulanan kan gue." JS tertawa kecil, menertawakan dirinya sendiri.

"Jadi tadi dia gebukin lo alasannya apa?" tanya Kiev mengembalikan pembicaraan ke topik semula.

"Istirahat jam kedua tadi gue emang sengaja bolos karena mau ke Gang Rambo. Pas mau keluar lewat belakang auditorium, gue lihat Pak Jonathan lagi ngobrol serius sama Baron. Kalau dari ekspresi Pak Jo, kayaknya beliau lagi marah dan negur Baron."

SPOILERWhere stories live. Discover now