52 🔹END

22.4K 1.6K 127
                                    

Always Enjoy
Happy Reading
________________________





3 Years Later....


"SESHAAAA ASTAGAAA SESHAAAAAAA"

Gadis manis itu hanya bisa tersenyum menahan malu, saat orang-orang di pusat pembelanjaan menatap mereka. Siapa lagi kalau bukan karena kelakuan seorang gadis yang tadi memanggil namanya dan kini mengajaknya melompat-lompat.

"Winnie, hentiin pliss", bisik Sesha berusaha menghentikan kegiatan Winnie yang sedang tersenyum terlalu lebar.

"Astga Seshaaaa gue mau meninggoy huaaaa, lo-hmpp"

Mulut Winnie dibekap dengan cepat oleh tangan milik Sesha, lalu menyeretnya dengan cepat menuju toilet umum. Sungguh, teman seperjuangannya yang satu ini benar-benar menyebalkan.

Setelah sampai di toilet perempuan yang sedang sepi, akhirnya Sesha melepaskan bekapannya di mulut Winnie yang kini menyengir.

"Malu-maluin aja lo. Kenapa sih? Awas aja kalo nggak penting, habis lo", ketus Sesha. Gadis itu membasuh wajahnya di washtafel, menikmati segarnya air keran.

Winnie bersandar di washtafel samping Sesha, gadis itu memegang pipinya yang bersemu merah.

"Bang Bian komen foto yang baru gue upload di instagram 10 menit yang lalu huaaaa!!!", ujar Winnie dengan berseri-seri sambil menciumi ponselnya.

Sesha menatap tak berkedip ke arah gadis modis itu. Ia merotasikan matanya, lalu mengelap wajahnya dengan tisu yang ia ambil dari tas kampusnya.

"Cuman komen kan? Gue kira lo dapet duit hasil undian", dengus Sesha.

Winnie mencebik, lalu menyentil kening Sesha.

"Lo nggak tahu aja dia komennya kek gimana. Lo tahu? Dia bilang.... 'Tambah cantik' HUAA GUE MELEYOT", ujar Winnie.


"Oh"

Setelah berohria, Sesha langsung pergi dari sana, sebelum telinganya pecah sebentar lagi, karena suara cempreng Winnie yang sudah bucin akut dengan kakak kembarnya.

"Ihhh Seshaaaa tungguinnn", ujar Winnie langsung mengejar Sesha, sambil menenteng buku-buku yang baru saja mereka beli.

Kedua gadis cantik itu berjalan beriringan dengan santai, keluar dari gedung sana. Winnie dan Sesha adalah teman sefakultas dan seangkatan di salah satu univeristas terbaik di negeri gingseng ini. Keduanya mengambil jurusan akuntasi. Iya akutansi, sudah beda jauh dari jurusan mereka waktu duduk di bangku SMK Angelos.



Sesha yang dari dulu tidak memiliki cita-cita mau-mau saja saat Winnie mengajaknya untuk masuk ke universitas ini. Keduanya tinggal diapartemen yang bertetanggaan. Di sana juga Sesha belajar bahasa sehari-hari negara ini. Maklum saja, semua jadi mudah karena Winnie adalah salah satu gadis berdarah Korea.



Setelah menempuh perjalan sekitar 30 menit dengan menggunakan angkutan umum, akhirnya keduanya sampai di gedung tempat mereka tinggal.

"Gue denger pemerintah sini mulai mengadakan acara ngegantung payung di pinggir danau nggak jauh dari sini untuk penyambutan salju pertama. Lo nggak tertarik lihat-lihat gitu?"

"Malas"

"Baiklah pemalas. Bye...", ujar Winnie masuk ke dalam tempatnya. Sedangkan Sesha harus berjalan 10 langkah lagi untuk sampai di pintu miliknya.

Destiny Line [END]Where stories live. Discover now