18. [ Office zeano ]

17.7K 2.1K 91
                                    

Chap ini lebih panjang dikit dr chap sebelumnya. Entah knp tiap baca komen nambah mood buat nulis hehe.
Kalau menurut kalian masih pendek sorry, yang penting kan saya up tiap hari.

Diperjalanan pulang terasa hening. Cavero menyetir, caessa menatap jalanan yang di lewati dari jendela mobil, sedangkan sky yang diam saja duduk di barisan kedua.

Aneh sekali.. Biasanya cavero atau caessa selalu mengajak nya untuk mengobrol ringan. Tapi hari ini terasa berbeda. Seolah mereka mempunyai pikiran yang berat.

Sky menolehkan kepalanya ke jendela kaca karena merasa bosan saat itu juga matanya melihat bianglala yang berputar indah. Tempat itu seperti taman bermain, walaupun terlihat masih jauh tapi karena benda itu tinggi sky bisa melihat nya.

"Papa!"

Cavero menatap anak nya lewat center mirror. "Ada, apa?"

"Papa, sky ingin naik itu." Sky menunjuk tempat yang ia maksud.

Cavero menengok sejenak lalu kembali menatap depan. "No baby, kamu bisa jatuh dari atas."

"Tapi orang lain tidak jatuh." Ucap sky masih berusaha membujuk cavero.

"Sky, menurut pada papa!" Tiba-tiba caessa membuka suara dengan nada yang tidak selembut biasa nya.

Sky langsung mati kutu. Ia diam menunduk dengan tangan bertaut resah. Bibir tebal nya bergetar ia gigit keras.

Cavero yang melihat itu lewat spion tengah sedikit khawatir saat mata indah sky berkaca-kaca. Ia menepikan mobil nya sejenak di pinggir jalan.

"Kemari."

Sky menggeleng pelan.

"Tidak apa, jangan takut." Cavero berbalik dan meraih lengan kecil sky, menarik nya pelan agar mau duduk di pangkuan nya.

Sky akhir nya mau berpindah tempat ke pangkuan cavero. Ia menatap sekilas caessa yang terlihat memijit pelipis nya dengan mata tertutup.

Cavero mengelus surai lebat sky dengan pelan. "Bunda sedang banyak pikiran, jangan terlalu di masukan ke hati, oke."

Sky mengangguk singkat, ia menyandar kan kepalanya pada dada bidang cavero yang kembali menjalankan mobil nya.

"Kamu bosan? Kita ke kantor zeano saja bagaimana, apa kamu mau?"

"Boleh?"

"Of course, baby."

🧸🧸🧸

Zeano yang kembali sehabis menyelesaikan meeting, terkejut melihat kedua orang tua serta adik bungsu nya berada di ruang kerja.

"Ada apa kalian ke sini?"

"Menghibur sky," Jawab cavero.

"Memang nya kenapa dengan adik ku, pa." Zeano mendekat lalu mengambil alih sky dari gendongan papa nya.

"Hey, sayang. Kamu terlihat murung."

Sky memejamkan mata nya menikmati saat tangan zeano mengusap lembut pada pipi dan menjalar ke bawah dagu.

Zeano menggeram pelan melihat begitu gemas nya sang adik mirip seperti kucing.

"Sky bosan." Jawab si kecil tanpa membuka mata nya.

SKY TRAPPED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang