01. [ Awal ]

84.2K 4.5K 171
                                    

Pintu sebuah kamar dengan nuansa lembut berwarna baby blue terbuka. Terlihat seorang pria gagah berpakaian jas formal mendekat ke arah kasur yang di atas nya berisi seonggok selimut tebal yang menggunung.

Ia duduk di bibir kasur, lalu menarik selimut bermotif animasi kartun anak-anak itu hingga terlihat rambut kecoklatan menyembul dari sana.

Pria itu terkekeh gemas, ia mengelus surai halus itu dengan pelan. "Wake up, baby," Bisik nya pelan.

"Eungh~"

Makhluk yang berada di dalam hangat nya gulungan selimut itu pun menggeliat karena merasa terganggu.

Kelopak mata itu sedikit demi sedikit terbuka memperlihatkan manik hitam yang indah.

Si pria yang melihat itu hanya diam sambil menghitung dalam hati, ia sangat tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Hiks, papa."

Benar bukan. Bayi besar yang cengeng, tapi pria yang di panggil papa itu menyukai nya.

"Dong papa! gendong." Tangan yang awal nya masih di dalam selimut sekarang sudah terangkat meminta uluran.

Tanpa mengucapkan kata pria dewasa itu mengangkat bayi yang berkedok sebagai bocah seperti koala. Tangan nya terangkat mengelus punggung anak itu agar berhenti dari tangis nya.

Pintu kembali terbuka, seorang wanita dengan pakaian santai rumahan masuk dengan sebotol dot sedang di tangan nya.

"Mau minum langsung?"

Si anak menggeleng dalam gendongan sang ayah. Wanita yang berstatus sebagai ibu dari anak itu mengangguk lalu menaruh botol susu itu di meja samping kasur.

"Aku siapkan air hangat dulu."

"Aku yang memandikan sky."

"Tidak perlu, kamu sudah rapi. Nanti berpakaian nya saja." Sela sang istri yang di angguki suami nya.

"Sky, sini nak. Kalau kamu tidak mau minum, lebih baik mandi dulu."

Caessa yang kerap di panggil bunda oleh ke empat anak nya itu mulai menarik pelan tubuh sky agar melepas pelukan erat pada leher cavero, suaminya.

"Sky bisa jalan sendiri bunda. Papa turunin sky."

Cavero menuruti perintah si pangeran kecil. Sky mengambil handuk yang baru saja di ambil oleh caessa. "Sky mandi sendiri."

Setelah mengatakan itu tanpa mempedulikan ucapan kedua orang tuanya, sky langsung berlari lincah menuju kamar mandi pribadi yang berada di pojok kamar.

"Bocah itu," Desis cavero geram.

"Biarkan saja, dia mungkin ingin mandiri."

"Kamu ingin dia mandiri?"

Caessa menggeleng pelan. "Tidak juga, aku lebih suka dia seperti bayi. Tapi jika sky ingin mandiri sesekali tidak apa-apa."

15 menit kemudian sky keluar dengan bathrobe yang kebesaran di tubuh nya, tak lupa rambut yang sudah agak panjang itu masih basah menimbulkan tetesan air membasahi tiap lantai yang ia injak.

"Sky, handuk mu kemana?" Tanya caessa mendekati anak nya yang menyengir lucu.

"Jatuh di bathtub bunda hehe."

"Lain kali jangan sendiri mandi nya, kalau kamu tersandung bagaimana?"

Cavero kembali menggendong sky lalu merebahkan nya di atas kasur yang sebelumnya sudah di bersihkan oleh caessa.

"Bunda pergi ke dapur dulu untuk menyiapkan makanan, sky kamu jangan nakal sama papa ya."

Sky menggerutu dalam hati. Dia itu tidak nakal, hanya saja cavero yang terlalu overprotective hingga membuat nya muak sendiri.

Walau hati nya mencak-mencak tak jelas, sky tetap mengangguk. Caessa tersenyum lalu pergi keluar setelah mengecup pipi chubby sang anak.

Sky menahan tangan papa yang ingin membuka bathrobe nya. Cavero menatap sky dengan alis terangkat sebelah.

"Kenapa?"

Sky menggeleng dengan wajah merona. "Malu papa, sky udah besar."

Cavero tersenyum sambil menjauhkan tangan putra nya. "Dimata kami, kamu masih bayi. Jadi tetap diam dan jangan membuat rumit ok."

Sky hanya bisa mengangguk pasrah. Ia hanya memalingkan wajah saat tubuh nya sudah naked tanpa balutan kain apapun.

Cavero membaluri tubuh sky dengan minyak telon agar tetap hangat, memijat nya sedikit di bagaian pinggang hingga membuat sky tertawa geli.

"Papa, haha.. Udah." Kaki nya menendang-nendang angin karena tidak kuat.

Cavero terkekeh, entah kenapa di dekat keluarga apalagi si bungsu ia terus tersenyum. Aura sky memang membawa kebahagiaan untuk nya.

Setelah selesai dengan minyak telon, cavero mengambil cream anti ruam. Sky mengernyit heran dan tiba saat sang papa melebar kan kaki nya, sky dengan reflek merapat kan nya kembali.

"Untuk apa?"

"Biasanya?" Tanya balik cavero.

"Ugh~ sky kan hanya dirumah, untuk apa pakai deapers."

"Kamu tidak mau ikut zeano hm?"

Mata sky mengerjab pelan. "Bang zeano kemana?"

"Hanya di kantor, tapi kamu boleh ikut kalau mau."

"Sungguh?" Tanya sky dengan mata berbinar senang. Ia jarang di perbolehkan ke luar rumah. Jadi tidak heran kalau dia terlihat sangat antusias.

Cavero mengangguk sambil mengoleskan cream itu di selangkangan sky yang berhasil ia buka lagi saat anak itu fokus pada pikiran nya. Mungkin menghayal saat di luar nanti? Entahlah vero juga tidak tahu.

Setelahnya ia memakai kan deapers. Sky memang tidak terlalu merasakan ingin pipis. Suatu hari pernah kejadian  kasur yang di tiduri nya tiba-tiba basah. Bukan nya memanggil sang ibu, sky malah menangis kencang membuat seisi rumah kalang kabut menuju kamar nya.

Sekarang ia sudah mendingan, anak itu sudah bisa merasakan ia ingin membuang air kecil. Tapi tetap saja saat keluar rumah sky wajib memakai deapers, cavero dan caessa hanya berjaga-jaga.

Kembali ke cavero, pria itu tengah memilih baju apa yang akan di pakai putra bungsu nya ini. Hoodie tebal atau sweater rajut.

"Hari ini panas pa." Ucap sky menatap malas pakaian itu. Melihatnya saja sudah gerah apalagi memakai.

"Kamu tidak tahu kalau nanti siang tiba-tiba hujan lebat." Ujar vero tanpa mengalihkan tatapan nya. Beberapa menit kemudian pilihan nya jatuh pada hoodie berwarna silver smooth dengan celana Sweatpants berwarna hitam.

"Nanti panas." Keluh sky saat semua pakaian tebal telah melekat pada tubuhnya.

"Ada AC di ruang abang mu, kalau lupa."

Cavero ingin kembali mengangkat tubuh sky namun bocah itu menolak nya.

"Sky jalan sendiri."

Vero menghela nafas panjang. "Baiklah, tapi hati-hati. Awas saja jika kamu berlari saat turun tangga."

"Iya papa." Jawab sky dengan senyum kelinci nya.

Kemudian anak dan ayah itu keluar dari kamar menuju meja makan.

🍼🍼🍼

~~<><><>~~
To be continued
~~<><><>~~

Pendek aja dulu ya kan
Pemanasan wkwk.
Bakal sepi si kaya nya :)

SKY TRAPPED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang