17. [ Tes ]

18.4K 2.2K 53
                                    

Story ini asli dri pemikiran sy ya, jadi kalau agak melenceng dri ilmu kedokteran mon maap.
Soal nya ini fiktif.. Oghey? Piktip!

Untuk kesekian kali nya sky menginjakan kaki di tempat yang menurut nya menyeramkan kan. Ia menolak untuk di gendong dan memilih berjalan sendiri dengan tangan yang masih berpegang pada kedua orang tua nya.

Mungkin orang yang melihat keluarga kecil itu akan iri, karena seperti family harmonis tanpa ada masalah di dalam nya.

"Papa gendong aja ya sky," Ucap caessa.

Sky menggeleng. "Ndak."

"Memang kamu masih kuat jalan?" Tanya cavero menunduk melihat putra nya.

"Sky belum tua."

Caessa tertawa. "Maksud papa itu, kaki kamu tidak sakit jalan dari basement tadi?"

Sky membentuk bibir nya huruf 'O' lalu kembali menggeleng. "Tidak sakit, bunda."

Pasangan suami istri itu hanya menggeleng kan kepala melihat anak mereka yang entah kenapa mencoba mandiri.

Tidak lama mereka sampai di depan kamar lio yang sedang di rawat. Caessa membuka pintu setelah mengucap kan salam.

Mata sky langsung berbinar cerah saat melihat teman nya sudah sadar dan sekarang sedang duduk bersandar sambil di suapi oleh fany.

"SKY?!" Teriak lio tak menyangka orang yang di temui nya beberapa hari yang lalu sekarang berada di sini.

Sky tertawa senang lalu mulai berlari tetapi keburu lengan nya di tahan oleh cavero.

Sky mendongak menatap sang papa yang menatap nya tajam. "Jangan. Berlari. Baby." Ucap nya penuh penekanan.

Sky meneguk ludah nya kasar lalu nyengir. "Hehe~ iya, maafkan sky, pa."

Cavero hanya bergumam, ia menggendong tubuh putra nya lalu mendudukan tubuh itu di ranjang lio.

"Papa pergi sebentar, kamu di temani sama bunda, ya?" Cavero mengelus rambut sky.

"Kemana?"

"Ruang om gavin."

"He'um.. Iya, pa."

Cavero tersenyum kecil mengecup kening anak dan istri nya lalu pamit pergi.

Setelah kepergian suami nya, caessa memberikan parcel buah pada alex. "Untuk lio, buah sangat sehat."

"Terima kasih, maaf merepotkan anda."

"Haha.. Santai saja, tidak perlu se formal itu. Kami kesini karena sky ingin menjenguk teman nya lio."

"Ah begitu. Sejak kapan kalian berteman lio? Mama tidak pernah melihat kamu membawa sky kerumah."

"Baru saja kenalan, ma."

"Lio, ayo mandi hujan lagi!" Ajak sky tiba-tiba.

Semua orang di sana terkejut tak terkecuali lio ia sampai terbahak-bahak lalu meringis saat kepala nya yang tiba-tiba nyeri karena luka yang belum kering.

"Makanya jangan berlebihan tertawa nya, lio." Ucap alex.

Lio tertawa namun kali tidak keras. "Sky, lucu."

SKY TRAPPED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang