04. [ Rencana ]

43.2K 3.4K 79
                                    

🗣️ : kak, kenapa tiap chap pendek?
<><><>
Answer : Sy cuma takut kalian bosen
Tp selalu usaha tiap chap 1000 words.


Cklek...

"Kenapa kau ada di sini?" Tanya zeano bingung ketika mendapati zerga berada di ruang kerja khusus untuk nya.

"Aku ingin bertemu sky, eh? Kenapa sky  kau angkat seperti itu?"

"Dia nakal."

"Benarkah?" Zerga melangkah lebih dekat. "Bagaimana tadi_ oh? Dia tertidur."

Zeano mengernyit lalu berjalan ke arah sofa dan membaring kan tubuh adik nya di sana. Benar.. Sky tertidur, pantas saja tidak memberontak sejak menaiki lift.

Bukhh!

"Sialan, kenapa kau memukul ku?" Zeano menatap tajam si pelaku pemukulan tangan nya.

"Lain kali jangan membawa nya seperti tadi, kalau sky pusing bagaimana? Kau akan di amuk bunda dan papa," Omel zerga.

"Aku hanya tidak tahu kalau dia mengantuk, mungkin efek obat yang di suntikan ke tubuh nya." Gumam zeano sambil menyelimuti tubuh sky yang sebelum nya ia ambil dari kamar pribadi yang tersedia di sana.

"Apa ada yang salah?"

"Tidak ada, semua nya sehat." Zeano menghapus keringat yang ada di kening nya dengan punggung tangan. "Kau tidak khawatir pada ku? Aku kerepotan menahan bobot anak ini, walau sky pendek tetap saja tubuh nya yang gempal membuat ku sedikit kewalahan."

"Dia ringan, kau saja yang lemah." Ejek zerga, ia duduk di sofa yang sama dengan sky. "Anak ini selalu menggemaskan." Ucap nya sambil menyingkirkan rambut yang menghalangi mata sky.

"Tentu saja dia adik ku." Zeano duduk di kursi tempat nya bekerja lalu mulai menjalankan tugas nya seperti biasa.

"Sky juga adik ku asal kau tahu!"

Zeano hanya terkekeh tanpa ada niatan menjawab bahkan untuk menoleh pun tidak, ia hanya fokus pada laptop di meja nya.

"Eunggh..."

Lenguhan pelan si kecil membuat atensi dua pria di sana ter-arah kembali pada gundukan di sofa.

"Kenapa?" Tanya zerga sambil tangan nya bekerja untuk menepuk lembut punggung sky yang sekarang berubah posisi menjadi miring.

"Dia ingin buang air kecil." Beri tahu zeano saat melihat kerutan kecil di dahi sky, tanda anak itu tidak nyaman.

"Dia memakai diapers bukan?"

"Hmm, tekan saja perutnya. Anak itu suka menahan pipis." Ucap zeano lalu kembali fokus pada pekerjaan nya.

Zerga mengikuti perintah kaka nya, ia menjauh kan sedikit selimut lalu menyingkap hoodie sky sebatas perut.

"Kau yakin ini tidak apa-apa?"

"Lakukan saja, lagi pula kita tidak memaksanya sky sudah lebih dulu ingin pipis namun di tahan."

Zerga menghembuskan nafas pelan lalu mulai menaruh tangan nya di perut sky area bawah pusar. Sedikit demi sedikit menekan perut itu sampai mendapat reaksi dari bocah yang masih menutup matanya.

SKY TRAPPED [END]Where stories live. Discover now