07. [ Cengeng ]

35.7K 3.2K 166
                                    

"Tidak ada yang membencimu, sebaliknya kami semua menyayangi mu. Jadi jangan membangkang dan jadi lah anak penurut."

Sky mengangguk pelan. "Maafkan sky dan... Jangan kasih hukuman," Cicitnya.

Cavero menghela nafas pelan. "Papa dan bunda memberi mu kesempatan, tapi tidak tahu dengan abang-abang mu."

Bibir sky mengerucut. "Tolong bantu sky."

"Kabur sendiri, tanggung jawab juga sendiri."

🧸🧸🧸

Cavero membawa sky menuju ruang keluarga tempat istri serta adik ipar nya berkumpul di sana.

"Bunda tidak pergi?"

Caessa mengerutkan keningnya. "Tidak ada yang pergi. Kamu baru bangun sayang, apa masih merasa kedinginan?"

Sky menggeleng pelan, ia menatap kesal cavero yang malah terkekeh karena berhasil membohongi putra bungsu nya.

"Kenapa om jelek ada di sini?" Tanya sky dengan wajah yang sudah tertekuk masam.

Gavin menyeruput teh hangat nya. "Om dengar ada yang mau di infus."

Mata bulat sky melebar. "S-siapa? Tidak ada yang sakit, semua nya sehat."

"Benarkah? Om sudah membawa peralatannya." Ucap Gavin dengan nada serius, ia mendekati sky yang duduk di pangkuan cavero.

"Ugh.. Papa~" Sky menyembunyikan wajah pada dada bidang papa nya.

"Kemari sky, om sudah lama tidak menggendong mu." Gavin memegang bahu anak itu agar mau melepas pelukan pada cavero.

Sky tidak merespon malah semakin mengeratkan lingkaran tangan pada leher papa nya.

"Kau menakuti nya." Ucap cavero sambil mengelus punggung sky.

Gavin tertawa pelan. "Om hanya bercanda, pagi tadi sky melewati check up dengan tenang, pintar sekali. Semua nya sehat jadi tidak ada yang di infus."

Sky terlihat mulai luluh, Gavin yang melihat itu tersenyum. "Ayolah.. Nanti om sedih jika kamu menolak."

Sky mengerjabkan mata nya lalu beralih memeluk sang paman. Gavin mengecup sekilas pipi sky dan menggendong anak itu tanpa beban.

"Bunda.. Sky haus."

"Tunggu sebentar bunda buat kan." Caessa beranjak dari duduk nya menuju dapur.

"Papa."

"Ya?"

"Dimana yang lain?" Tanya sky saat tidak melihat para kaka nya.

"Zergio mengamati zeano mengerjakan hukuman dari papa karena lalai menjaga mu. Kalau zerga papa tidak tahu, mungkin bersama teman nya.

Sky termenung mendengar ucapan cavero. Zeano di hukum? Dan itu karena diri nya.

Beberapa menit kemudian caessa datang membawa dot yang berisi penuh susu. Ia memberikan nya pada sky yang langsung diterima anak itu.

Gavin menggigit pipi dalamnya merasa gemas ketika pipi sky bergerak-gerak saat mulut itu aktif mengisap dot nya.

"Kau ingin tidur lagi?" Tanya Gavin mengelus surai sky yang sudah mulai panjang. Anak itu menggeleng pelan tanda menolak.

"Gavin, kau sudah cocok menjadi seorang ayah. Kenapa kau tidak menikah?" Tanya caessa yang melihat interaksi anak dan saudara nya.

Gavin mendengus mendengar nya. "Itu pertanyaan yang sangat ku benci. Aku masih senang dengan pekerjaan ku, jika menikah nanti pasti waktu ku akan terbagi, itu merepotkan."

SKY TRAPPED [END]Where stories live. Discover now