Mana vote dan komennya, nanti tak kasih mereka. Pilih aja mau yang mana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kak Vin apa Mas Jun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . .
"Aku akan mengorbankan apapun untuk mengetahui isi kepala Vincent." Soyoung mengusap sisi sebuah kacamata berlogo dua huruf C yang saling membelakangi dengan ibu jarinya.
Mereka, ia dan Eunji sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan mewah di tengah Gangnam-Gu. Sudah hampir empat jam keduanya di dalam, berputar untuk mencari barang menarik lainnya. Padahal, di tangan telah banyak tergantung paperbag berisi benda bermerek mewah dengan harga fantastis.
"Untuk apa? Bukannya kau sudah menyerah pada kakakmu itu?"
Soyoung juga tidak mengerti dengan dirinya. Ia bingung mengartikan ketertarikannya pada Vincent. Gadis itu menghembus napas panjang sambil mengikuti Eunji menuju kasir.
Lee Eunji membeli sebuah sepatu bermerk sama dengan kacamata yang Soyoung lihat di display tadi. "Tidak tahu, aku penasaran sekali." Keduanya keluar dari store menuju basement. "Kau tahu rasa penasaran bisa membunuhmu, Shin Soyoung jika diikuti,"
Soyoung berdecak. "Tadi pagi, aku pikir kami akan bercinta karena Vin mengangkat tubuhku untuk dibawa ke kamar. Tak tahunya, ia hanya mengantarku. Padahal, aku hanya pakai handuk loh." Eunji mulai melajukan mobilnya. "Dia menggendongmu sambil menggenggam kitab suci soalnya," gelak gadis Lee itu.
"Sudahlah! Aku yakin ia tidak suka wanita. Menyerah saja! Daripada kau lelah karena itu juga buang-buang waktu." Soyoung menyandarkan punggungnya sambil menggigiti kuku. "Begitukah? Baiklah aku harus bisa tidak penasaran." Soyoung menyipitkan mata, bergumam yakin.
Eunji melirik Soyoung sambil membelokkan kemudi. "Aku kenalkan sama teman Kakakku, mau? Para pejabat dan CEO. kau tidak akan menyesal, mereka kaya dan hot. Aku bisa jamin, kau akan puas lahir batin." Soyoung tidak menjawab, ia menghela napas putus asa.
Pikirannya masih saja tertuju pada Vincent. Ia mengingat bagaimana sang kakak tiri menatapnya dengan haus di tangga ruang tengah pagi tadi. Apakah ia salah mengartikan tatapan pria itu? Mungkin ia memang terlalu percaya diri. "Vincent sialan!" makinya.
