(41) VS Momoshiki

1.3K 89 4
                                    

A BoruSara Fanfiction
.
Naruto © Masashi Kishimoto
Boruto : Naruto Next Generations © Masashi Kishimoto dan Ukyo Kodachi
.
Lightning Moon @ijulfaa_
.
Uzumaki Boruto x Uchiha Sarada
.
T+
.
Canon Universe, Action, Romance
.
Typo(s), OOC, EYD berantakan, Cerita tidak jelas, dan lain-lain.
.
Don't Like, Don't Read
.
.

Vote & Comment Please >_<

.

✨Selamat Membaca✨

"Aku siap!" Sarada berujar penuh keyakinan. Toneri mempersiapkan portal miliknya dan meminta Sarada untuk berbaring di samping Boruto.

"Katakan pada Boruto, mata kanan miliknya adalah bintang harapan." Toneri memberikan clue pada Sarada.

"Pulanglah dengan selamat, Sarada." Sasuke menepuk pelan kening Sarada dengan dua jarinya.

Pria itu tidak berniat untuk menghentikan putri kecilnya. Sejujurnya dia tahu seberapa keras kepalanya sang putri jika menyangkut hal seperti ini. Apalagi ini Boruto, Sasuke tidak akan mampu menghentikannya.

"Baik, papa" Sarada tersenyum dan mulai membaringkan tubuhnya. Tangannya menggenggam tangan milik Boruto untuk menambah semangat dan keyakinannya.

Sarada mulai memejamkan mata, beberapa menit setelahnya jiwanya terkirim di ke dimensi milik Boruto. Tempat itu adalah tempat keberadaan jiwa Boruto.

Sarada sampai di tempat itu, tempat itu sungguh mengerikan. Petir menggelegar dengan langit yang berwarna hitam pekat. Hutan disana sudah seperti kebakaran.

Sarada terus menyusuri tanah lembab itu dan mulai berjalan di tepi sungai. Gadis itu memutuskan untuk mengikuti arus sungai yang entah akan sampai dimana.

Sarada memelankan langkah, kala melihat siluet seorang laki-laki yang berpakaian dengan hitam dengan rambut kuningnya yang sudah lepek.

"Boruto..."bisik Sarada perlahan. Gadis itu menghampiri kuning kesayangannya.

Boruto terduduk dengan kepalanya yang menunduk ke bawah. Kala, Sarada sampai di depannya Boruto tak mau mengangkat kepalanya.

Sarada berjongkok dan mendongakkan wajah Boruto ke arahnya. Gadis itu tersenyum miris, kondisi Boruto sangat memprihatikan. Pemuda matahari yang selalu bersemangat melakukan apapun seperti manusia tak bernyawa.

Hanya ada tatapan kosong di matanya dan bola mata biru yang tanpa cahaya. Tubuh Boruto penuh luka, tapi tidak mampu membuat Boruto meringis. Pemuda ceria itu hanya diam saja.

"Boruto..." Sarada memeluk Boruto dengan erat. Sejujurnya dirinya tidak tahu, harus memulai dari mana untuk berbicara agar Boruto mau bertarung dengan Momoshiki agar pergi dari tubuh Boruto.

"Kau hebat" bisik Sarada di tengah pelukan keduanya. Ralat, Boruto tidak membalas pelukan Sarada. Kedua tangannya terkulai lemas di samping tubuhnya. Boruto tidak menolak pelukan Sarada. Ia hanya diam seperti benda mati.

Setelah merasa cukup, Sarada menatap Boruto. "Boruto! Kau hebat! Sangat hebat! Kau harus berjuang untuk mempertahankan tubuhmu. Kau harus melawan menendang Momoshiki agar tak lagi menguasaimu"

Akhirnya Boruto mau menatap wajah Sarada.

"Aku lelah, aku ingin mati saja" Boruto berujar putus asa.

"Tidak! Kau harus mempertahankan apa yang menjadi milikmu Boruto. Tubuhmu adalah milikmu! Jangan memberikannya pada Momoshiki."

"Aku ..."

Lightning Moon ☑️Where stories live. Discover now