(30) Kepergian

1.5K 120 31
                                    

Happy Reading 🔩🥗
-
-

Para Genin Konoha dan Kawaki sedang berkumpul di kedai Burger Petir.

"Aku tidak menyangka Boruto melakukan hal itu." ucap Iwabe.

"Kau benar Iwabe-kun. Aku kira Boruto-kun adalah orang yang baik." kata Namida dengan nada sedih.

"Setiap orang bisa berubah bukan?" kata Wasabi.

"Boruto kurang bersyukur memiliki ayah seperti Nanadaime. Aku yang bukan anaknya saja benar-benar menyayanginya." ucap Kawaki, dia memang di perbolehkan keluar selama ada yang mengawasi. Lagipula, sekarang Naruto sedang ada rapat dengan divisi Konoha.

"Aku penasaran sebenarnya apa alasan Boruto-kun melakukan itu?" kata Denki berpikir.

"Karena ayahnya Hokage. Boruto sejak di akademi sering melakukan kenakalan bukan?" tanya Doshu.

"Itu benar, aku bingung dengan pemikirannya dia selalu saja merepotkan ayahnya" kata Renga.

"Dari dulu dia tidak pernah berubah." ujar Houki.

"Aku pikir Boruto-kun sudah berubah sejak kejadian ada Otsutsuki saat itu." kata Enko menambahkan.

"Tapi, biar bagaimanapun aku sudah menganggapnya saudaraku." jawab Kawaki tersenyum tipis.

"Kau benar-benar orang baik Kawaki-kun" ucap Tsuru.

"Diam!" bentak Sarada. Sungguh kupingnya benar-benar panas melihat Boruto selalu di sudutkan.

"Aku yakin Boruto tidak seperti itu!"  Sarada keluar dari Burger Petir itu. Dia benar-benar percaya Boruto sudah berubah. Dia sudah menjadi lebih dewasa dan Sarada mengakuinya. Bahkan, hubungan Naruto dan Boruto sudah lebih baik sekarang.

"Sarada!" panggil Chocho mengikuti Sarada.

"Mendekusai! Ayo Inojin, Mitsuki kita ikuti Sarada." ajak Shikadai.

Sarada menuju ke tempat dimana timnya biasa berlatih bersama Boruto.

"Boruto tidak seperti itu!" teriak Sarada. Tangannya melempar 5 Shuriken sekaligus dan tepat mengenai sasaran.

"Shannaroodaa"

Brakkkkk

Sarada menumbangkan pohon besar di hadapannya.

"Huh huh"

"Sarada..." panggil Chocho.

"Tinggalkan aku sendiri Chocho!"ucap Sarada tanpa menoleh ke arah Chocho, Inojin, Shikadai, dan Mitsuki.

"Tapi Sarada..." Chocho berujar pelan.

"Biar aku yang pergi." ucap Sarada meninggalkan Chocho dan teman-temannya. Dengan cepat Sarada berlari menuju ke arah rumahnya.

Melakukan kegiatan di luar rumah hanya membuatnya pusing. Semua orang menyalahkan Boruto. Entah kenapa hatinya yakin jika Boruto tidak melakukan hal itu.

"Kita harus mengajak Sarada untuk membahas masalah ini." kata Shikadai dia juga memikirkan hal yang sama dengan apa yang di pikirkan Sarada.

"Itu ide bagus" ujar Mitsuki menyetujui usulan Shikadai.

Inojin dan Chocho mengangguk tanda mereka juga setuju.

---------------

Ini adalah hari ke empat Boruto di penjara. Di antara teriknya matahari entah mengapa Boruto merasa kantuk benar-benar menyergapnya. Boruto memutuskan untuk terlelap. Siapa yang menyangka Boruto bermimpi tentang kejadian yang sebenarnya terjadi.

Lightning Moon ☑️Where stories live. Discover now