(23) Lelaki Mesum & Bajingan

1.7K 113 26
                                    

Selamat Membaca 🔩🥗
Vote & Comment yaa ❣️❣️

-
-
-
-----------

-2,5 jam berlalu-

Kawaki sudah bergerak dengan gelisah. Entah mengapa batinnya tidak tenang saat ini. Dia memikirkan apa yang terjadi pada Boruto dan Sarada.

"Sensei, bukankah sekarang waktunya untuk bergantian jaga?" tanya Kawaki.

"Ya, sebaiknya kau bangunkan Boruto dan Sarada."perintah Konohamaru.

Kawaki mengangguk berjalan ke arah tenda. Dia membuka resleting tenda tersebut. Dan betapa terkejutnya dia. Melihat Boruto dan Sarada tidur dengan berpelukan. Hatinya berkecamuk marah.

Tanpa aba-aba dia menarik kaus putih Boruto dan melemparnya keluar tenda dengan kasar.

Bruagh

Sarada yang menyadari ada pergerakan kasar dengan segera membuka matanya.

"Apa yang kau-." belum selesai Boruto berbicara. Kawaki langsung memukuli wajah Boruto dengan kasar.

Bugh

Bugh

Bugh

Wajah Boruto menoleh ke kanan dan ke kiri seiring dengan pukulan Kawaki tersebut.

"Cukup Kawaki, Cukup!" teriak Sarada air matanya mengalir begitu saja.

"Berani-beraninya kau memeluk Sarada. Kau pikir Sarada wanita seperti apa Haa?" teriak Kawaki.

Bugh

Bugh

Bugh

Boruto yang mendengar penjelasan Kawaki, tidak bisa membalas apa yang dilakukan Kawaki padanya. Selain karena dirinya masih sakit. Dia juga mengerti bagaimana kemarahan Kawaki.

"Cukup! Kawaki Cukup!" suara Sarada kembali terdengar.

------

Mitsuki dan Konohamaru yang mendengar keributan langsung berlari ke arah tenda dan melihat Boruto yang di pukuli dengan brutal.
Konohamaru langsung menarik Kawaki dengan cepat dan Mitsuki langsung membantu Boruto duduk.

Boruto perlahan berdiri dengan tangan kanannya yang mengalung di leher Mitsuki.

"Laki-laki bajingan seperti dia. Tidak pantas menjadi anak nanadaime. Berani-beraninya memeluk Sarada seperti itu." kata Kawaki berusaha keras melepaskan cengkraman Konohamaru.

"Dasar kau laki-laki Bajingan." umpatnya lagi.

"Cukup Kawaki!, biar aku saja yang menghadapinya." Sarada berjalan ke arah Boruto.

"Sarada, gomennasai aku tidak sengaja memelukmu. Aku hanya benar-benar kedinginan Sarada. Kau boleh memukulku Sarada asalkan kau memaafkanku" ujar Boruto pelan dengan nada penyesalan.

Dengan kasar Sarada menarik kaus putih Boruto dan menatap tajam laki-laki di depannya yang diam saja. Boruto juga tidak berontak sedikitpun.

Sarada memperhatikan setiap inchi wajah Boruto. Hidung Boruto berdarah. Luka lebam di pipi dan dagunya yang berwarna kebiru-biruan.

Kau terluka parah, karena Kawaki. Mana mungkin aku menambah lukamu lagi Boruto... batin Sarada berteriak.

Tapi di sisi lain dia merasa jengkel. Entah karena Boruto yang memeluknya. Atau dia malu ada orang lain yang mengetahui jika Boruto memeluknya.

"Kau Mesum! Lelaki Bajingan. Aku tidak akan memaafkanmu." kemudian Sarada melepaskan cengkraman pada kaus Boruto dan pergi meninggalkan Boruto. Kata-kata pedas itu meluncur begitu saja dari bibir mungil Sarada.

Lightning Moon ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang