Part 33 : Awake

2.8K 206 9
                                    

Hai semuanya, sebelumnya aku mau minta maaf ya karena updatenya lumayan lama. Soalnya aku lagi PAT hehe. Buat kalian yang masih PAT juga, semangat ya semoga hasilnya memuaskan❣️

Happy Reading!

Di bawah pohon yang sangat rindang, seorang wanita berwajah segar yang mengenakan dress putih cantik tampak duduk santai menikmati suasana damai di tempatnya berada. Ia memandangi seorang pria yang berjalan ke arahnya dengan senyum lebar sembari membawa sebuket bunga mawar putih.

Kedua insan itu adalah Arqiella dengan suaminya, Alvonso.

Alvonso ikut duduk di sebelah istri tercintanya sembari memberikan sebuket bunga yang dibawanya pada wanita itu. Arqiella menerimanya dengan senyum lebar. Dihirupnya aroma mawar putih itu dalam-dalam yang begitu memabukkan.

"Bunganya cantik. Aromanya wangi. Aku sangat menyukainya! Terima kasih!" ucap Arqiella tulus menatap kedua mata tajam suaminya.

"Anything for you, honey," jawab Alvonso disusul dengan rangkulannya di pundak sang istri. Arqiella meletakkan kepalanya di bahu Alvonso dengan nyaman. Posisi itu adalah posisi favoritnya saat bersama sang suami.

"Aku merindukan anak-anak kita. Aluna juga Grayson," gumam Arqiella pelan.

"Aku juga," sahut Alvonso. Detik berikutnya, pria itu menyuruh istrinya itu menatapnya kembali. Tersirat tatapan serius dari sorot mata Alvonso. "Aku punya permintaan padamu. Mau kau mengabulkannya untukku, honey?" ucap Alvonso.

"Kau ingin apa?" jawab Arqiella dengan nada lembutnya. Ia mengusap rahang tegas Alvonso dengan lembut.

"Tinggallah di sini bersamaku. Jangan kembali. Kita berdua bisa hidup abadi di sini." Arqiella tersentak dengan permintaan Alvonso barusan.

"Jika aku tidak kembali, pasti akan terjadi pertengkaran hebat terus-terusan antara Grayson dengan kekasih Aluna, Allardo. Aku tidak ingin itu terjadi. Harus ada yang mendamaikan mereka," sahut Arqiella.

"Honey, Allard tidak baik untuk Aluna. Dia itu gangster bajingan sepertiku. Apa kau ingin nasib Aluna sama sepertimu dulu, waktu aku khilaf menikah dengan Ashley?"

"Tidak, Alvonso! Allard bukan tipikal pemain wanita. Dia sangat mencintai Aluna, aku bisa melihat dari sorot matanya saat menatap putri kecil kita. Seperti tidak ingin kehilangan." Alvonso hanya diam menanggapi ucapan istrinya. Ia masih mendengarkan penuturan Arqiella selanjutnya. "Mereka sudah memiliki anak, honey. Jika kau dan Grayson tetap kekeuh untuk memisahkan mereka, putra mereka akan terlantar. Anak itu cucu kandung kita. Apa kau mau memiliki cucu yang terlantar?" sambung Arqiella membujuk suaminya.

"Karena anak haram itu hadir, petaka mulai datang dalam keluarga kita. Karena dia, aku harus kehilangan nyawaku, honey! Ayahnya sendiri yang membunuhku! Si brengsek Allard!" sahut Alvonso dengan nada marahnya, tetapi tidak membentak.

"Jangan menyebutnya anak haram. Dia cucu kandung kita. Kau kehilangan nyawamu memang karena sudah takdir dari Tuhan melalui perantara Allard. Allard juga melakukan itu untuk melindungi putranya. Jika kau ada di posisi Allard, melihat anakmu akan dibunuh seseorang pasti kau juga akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Allard padamu bukan? Tidak mungkin kau hanya diam saja menonton," tutur Arqiella menjelaskan.

"Dalam situasi ini, tidak ada pihak yang benar. Semuanya salah dalam mengambil tindakan. Kau, Grayson, dan Allard sama-sama mengambil keputusan saat emosi merajai diri kalian masing-masing. Sehingga pada akhirnya menimbulkan dampak buruk. Allard menghamili Aluna di luar nikah juga terpaksa karena ia benar-benar ingin segera menikahi Aluna, namun terus kau halangi," sambung Arqiella.

My Mafia Husband [COMPLETE]Where stories live. Discover now