Part 28 : Death Fakes

2.7K 208 5
                                    

Awan-awan hitam mulai bermunculan menghiasi langit. Cuaca yang awalnya cerah, kini berubah menjadi gelap. Di mansion Dominic, Riley tampak berlari terburu-buru begitu ia keluar dari mobilnya. Ia menggedor-gedor pintu masuk mansion tak sabaran hingga Runa yang membukanya tampak terkejut sekaligus bingung.

"Apa Allard, istri dan anaknya sudah kembali?" tanya Riley langsung pada kepala maid itu.

"Mereka belum datang nona. Sepertinya masih dalam perjalanan pulang," jawab Runa seadanya. Riley berdecak sembari mengacak rambutnya panik. "Kalau boleh saya tahu, ada apa nona?" tanya Runa bingung.

"Entahlah, tapi sepertinya mereka kecelakaan," sahut Riley sembari menggigiti kuku-kuku jarinya. Runa sontak terkejut sekaligus gelisah.

Tiba-tiba, Riley terpikir akan sesuatu. Kecelakaan. Sebelumnya Riley pernah kecelakaan juga dan hal itu dibuat oleh Grayson. Apa kecelakaan Allard ini ulah Grayson juga? Jika memang iya, ini gawat.

Riley bergegas mengotak-atik ponselnya dengan tangan bergetar. "Apa Sam atau yang lain belum kembali juga?" tanya Riley di sela-sela aktivitasnya.

"Belum juga nona," sahut Runa.

"Jika mereka ada yang kembali kemari, kabari aku," titah Riley diangguki Runa. Wanita itu berjalan kembali menuju ke mobil mewahnya sembari meletakkan ponselnya di telinga. Ia mencoba menghubungi Grayson tetapi tidak ada balasan sampai Riley sudah duduk di kursi kemudinya.

"Shit! Apa yang direncanakan bajingan itu!" umpat Riley kesal. "Ya Tuhan lindungilah Lucas, Allard, dan Aluna," gumam Riley oenuh permohonan. Riley sudah mencoba menghubungi Sam dan anak buah Allard lainnya yang ia kenal, tetapi tidak ada satu pun yang menjawab.

Detik berikutnya, begitu Riley baru saja akan menyalakan mobilnya ponselnya berdering menandakan ada sebuah telepon masuk. Buru-buru Riley mengeceknya dan tertera nama Jackson di sana. Tanpa berpikir lama, langsung saja Riley terima panggilan itu.

"Halo Jack? Oh God! Di sini kacau," ucap Riley langsung begitu sambungan telepon terhubung.

"Kacau bagaimana maksudmu?"

"Tadi aku sempat menelepon Allard. Ia dan anak istrinya akan kembali dari Spanyol ke New York. Saat aku menelepon, mereka bilang sudah di New York sedang dalam perjalanan menuju mansion. Tetapi, tidak lama aku mendengar suara berisik seperti mereka sedang mengalami kecelakaan," tutur Riley menjelaskan. "Sampai sekarang aku mencoba menghubungi mereka tidak ada sahutan. Aku curiga yang membuat mereka kecelakaan adalah Grayson, dalang yang sama seperti saat aku kecelakaan saat itu," sambung Riley tepat sasaran.

"Apa niat Grayson melakukan itu untuk membuat Allard celaka sampai kehilangan nyawanya?" tanya Jackson dibalas gumaman Riley.

"Itu salah satu motifnya. Ada motif lain yang lebih kuat. Dia pasti ingin membawa Aluna kabur agar jauh dari Allard. Grayson sangat tidak suka hubungan kedekatan Allard dan adiknya," jawab Riley yakin. "Aku yakin sekarang Aluna pasti bersama Grayson. Pria bajingan itu selalu mengganggu."

"Jadi maksudmu, Aluna istrinya Allard diculik oleh Grayson begitu?"

"Kupikir begitu." Riley menyenderkan tubuhnya pada kursi kemudi. "Aku khawatir dengan keadaan Lucas. Di mana bocah itu dan ayahnya berada?" sambung Riley lirih

"Kau tenang saja. Aku akan membantumu mencari mereka." Di seberang telepon Jackson tersenyum miring sembari membalikkan tubuhnya menatap Megan yang duduk dengan kedua tangan dan kakinya terikat erat. Mulutnya juga ditutupi oleh lakban.

/

Layar monitor menampilkan garis naik turun nadi seseorang. Sebuah tabung oksigen yang disambungkan melalui selang alat bantu pernapasan, membuat sang pasien dapat bernapas dengan baik kembali. Pasien itu adalah seorang anak kecil berusia empat tahun. Lucas.

My Mafia Husband [COMPLETE]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora