Part 4 : Back

5K 343 13
                                    

"Argh!" geram Allard tertahan saat Aluna menempelkan kapas yang sudah diberi alkohol ke luka yang ada di rahang pria itu.

"Tahan sedikit," kata Aluna meringis melihat luka itu.

"Kubilang tidak perlu diobati! Aku sudah terbiasa, nanti akan sembuh sendiri," jawab Allard berdecak kesal. Aluna semakin menekan kapas beralkohol itu ke luka Allard kuat-kuat. Terdengar ringisan lagi dari pria itu.

"Jika tidak diobati nanti akan infeksi dan lukanya akan bertambah parah. Kau ini bagaimana?" ucap Aluna memarahi suaminya itu. Allard hanya memutar bola matanya malas.

Setelah insiden di museum tadi, Allard memang sempat kena luka gores dari senjata tajam milik lawannya di rahang kirinya. Beruntungnya tidak terlalu dalam. Sebenarnya itu hanya luka kecil dan bisa sembuh dengan sendirinya seperti yang dibilang Allard, namun Aluna bersikeras untuk mengobatinya. Paling tidak membersihkan luka itu dengan alkohol seperti yang ia lakukan saat ini.

"Memangnya orang-orang tadi itu siapa? Mengapa mereka nenyerang kita?" tanya Aluna di sela-sela aktivitas mengobati luka suaminya. Saat ini sepasang suami istri itu tengah berada di kamar. Sedangkan Lucas, bocah itu tertidur saat dalam perjalanan pulang dari museum dan saat ini ia tidur di kamarnya.

"Jika kuberitahu pun kau juga tidak mengenalinya," jawab Allard acuh. Aluna hanya mengembuskan napas lelah.

"Sudah siap," ucap Aluna tersenyum puas. Ia telah selesai membersihkan luka gores suaminya. Aluna membereskan kotak P3K dan berniat menaruhnya kembali di tempatnya. Aluna beranjak dari duduk di sofa kamar itu. Baru saja ingin melangkah keluar, ia mengurungkan niatnya itu sebentar untuk berbicara lagi dengan suaminya.

"Oh ya, sore nanti aku ingin pergi ke supermarket membeli beberapa bahan dapur yang stoknya sudah menipis. Boleh ti—" Belum selesai Aluna melanjutkan ucapannya Allard sudah menjawab dengan tegas.

"Tidak!" tegas Allard menatap tajam kedua mata istrinya. "Apa kau mau kejadian tadi terulang kembali? Musuhku sedang berkeliaran di luar sana mengincarmu, karena mereka tahu  kau adalah istriku," sambung Allard membuat Aluna mengerutkan keningnya.

"Musuh? Kau punya banyak musuh? Mengapa kau memiliki musuh?" tanya Aluna heran.

"Aku seorang gangster. Pemimpin mafia Immortal Dark Blood, kau tahu?" Aluna sontak melebarkan kedua matanya terkejut. Jadi selama ini pria yang berstatus sebagai suaminya itu adalah seorang pemimpin mafia?

Immortal Dark Blood.

Ya Aluna tahu organisasi itu. Organisasi mafia yang dicap sebagai organisasi gelap paling ditakuti dan disegani banyak orang. Organisasi yang paling kejam.

"Dan yang menyerang kita tadi adalah musuh abadiku. Rattlesnake," kata Allard dengan penuh penekanan saat menyebut kata 'Rattlesnake' dengan menatap Aluna serius.

Seketika kepala Aluna mendadak sakit. Kotak P3K yang ia pegang seketika langsung terjatuh. Aluna memegangi kepalanya yang terasa sangat nyeri. Tiba-tiba, kilasan bayangan logo Rattlesnake di sebuah jaket seseorang bagian belakang muncul di kepalanya dengan orang itu yang tertutupi bayangan hitam.

"Aww!" ringis Aluna memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit. Allard langsung beranjak dari duduknya mendekati Aluna dan menyuruh istrinya itu untuk duduk di atas ranjang.

"Aku akan panggilkan dokter," ucap Allard mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Ia menelepon asisten pribadinya untuk menyuruh dokter pribadinya datang kemari. Sedangkan Aluna, ia masih memegangi kepalanya yang terasa luar biasa sakit.

Kilasan bayangan hitam yang berbicara dengannya seakan terputar bagaikan kaset rusak dalam benaknya. Bayangan hitam itu memiliki tato di lengannya yang bertuliskan Rattlesnake. Di leher orang itu juga memiliki tato ular yang memanjang sampai ke punggungnya. Ya Tuhan, ada apa ini? Batin Aluna. Detik berikutnya, Aluna mulai kehilangan kesadarannya.

My Mafia Husband [COMPLETE]Where stories live. Discover now