sepuluh

821 171 82
                                    

"Kita beneran mau liat setannya malam hari?" tanya Rizal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita beneran mau liat setannya malam hari?" tanya Rizal.

"Ya iyalah, yang namanya setan itu muncul malam hari," ngegas Darrel.

"Tapi kalau siang hari mereka kadang suka muncul."

"Mungkin setannya kesiangan, jadi dia linglung mau nakutin orang-orang."

Malam ini, ketiga cowok sableng berencana untuk melakukan uji nyali. Katanya sih ingin mencoba seperti di youtube-youtube gitu.

Dan mereka memilih tempat di Sirius High school. Ya, Sekolahannya sendiri. Sirius High school tidak hanya menyimpan segudang prestasi tetapi juga menyimpan segudang misteri.

"Katanya mau ngajak seseorang, siapa?" tanya Rizal matanya menjelajah.

"Ini." Darrel memegangi bahu seseorang, memintanya untuk maju. "Kenalin, Pak Tarno namanya."

Rizal mengeluarkan tangannya, hendak menyalimi namun di ganti dengan kekehan kikuk saat Pak Tarno membalasnya ke arah lain. "Saya di sini lho, Pak."

Pak Tarno tertawa kecil. Lanjut membalasnya. "Ohh kirain di belakang."

"Pak Tarno namanya bisa aja."

"Heh buldoser! Namanya Pak Tarno aja, bukan pak Tarno namanya," koreksi Darrel.

Rizal mengulang lagi. "Maaf pak Tarno aja."

"Heh buldoser! namanya Pak Tarnooo!"

"Oh, hai Pak Tarno," ulang Rizal kesal.

"Si Galang belum dateng?" tanya Darrel.

"Belum."

Darrel menganggukan kepalanya, menunggu Galang sebentar lagi. "Bapak beneran bisa liat hantu Pak? Kok saya gak yakin ya."

"Bisa," jawab Pak Tarno.

"Manggil hantu?"

"Itu juga bisa."

"Kalau ngusirnya berarti bisa dong?"

"Ohh kalau itu saya gak bisa," jawab Pak Tarno. "Tapi boong," lanjutnya.

Darrel dan Rizal berewajah lempeng.
Hahaha sangat garing. Namun biarkan saja, mungkin Pak Tarno niatnya ingin membuat humor. Kita tertawa saja.

"Kamu gak percaya saya bisa liat hantu?"

Darrel dan Rizal menggeleng lugu.

"Behh kalau liat hantu tiap hari saya juga liat. Noh, di samping kamu juga ada," tunjuk Pak Tarno pada Rizal. Otomatis Rizal langsung menoleh ke samping.

"Ohh ini mah emang setan," kata Rizal mendorong bahu Darrel.

"Kampret!" balas Darrel kesal. Seenak jidat saja di bilang setan, bisakah mereka itu membedakan mana orang ganteng, mana setan. Darrel yang memiliki wajah tampan pun merasa terhina.

Darrel HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang