Tiga

1.6K 349 103
                                    

"Gue itu orang miskin. Gak percaya? Buktinya gue punya sair pada bolong-bolong. Miskin kan gue."
.
.
.
Darrel

Siang ini Darrel merelakan wajah tampannya teraniaya. Praktek drama yang di ciptakan Ara memang sudah melewati batas. Kelompok Darrel memilih Drama dengan tema istri tersakiti. Darrel sebagai anak, Galang sebagai suami, Rizal sebagai istri dan yang terakhir Ara lah yang bertugas sebagai pencipta alur cerita.

Mari kita lihat drama kelompok Darrel.

"Kamu tega selingkuh mas?" Rizal mencucurkan obat mata demi mengeluarkan air mata, kamudian melanjutkan aktingnya.

"Diam kamu! Jangan ngatur2 aku!" bantah Galang.

"Tapi bagaimana anak kita mas? Dia butuh sosok ayah hiks hiks." Rizal menoyor kepala Darrel. Menyeretnya ke hadapan Galang.

Bangsat Rizal!

"Ibu, ayah," cicit Darrel dengan mata memelas.

Plak!! "Kamu jadi anak ikut campur aja!" kata Galang menggeplak wajah Darrel.

Darrel ternistakan! Kalau begini, judul dramanya bukan istri tersakiti melainkan anak tersakiti. Darrel yang mendapat karakter yang polos hanya bisa mengumpati Galang dan Rizal.

"Dasar anak pembawa sial, gara-gara kamu hubungan saya jadi hancurkan?!" Rizal menimpali di barengi jambakan maut pada Darrel.

"Monyet! Kenapa aing yang malah ke siksa sih!" amuk Darrel menyorot Galang dan Rizal seperti ingin memakannya hidup-hidup.

Galang berbisik. "Baperan lo, cuma drama doang."

Ara menatap flat mereka bertiga. Di remasnya naskah tersebut kemudian melemparnya ke belakang. Ini benar-benar di luar alur. "Dah lah bodo amat! Terserah mereka, gue gak perduli!" teriak Ara prustasi.

***

"Darrel!"

"Varo!"

Darrel menoleh sekilas.

"Darrel ikh lo budeg?" sambar Ara.

"Apa?"

"Lagi ngapain Rel?" tanya Ara.

"Lagi meratapi nasib," ujar Darrel memandang dirinya di hadapan kaca, yang tentu saja hasil malak dari para penggemarnya. "Nasib kegantengan."

"Gue putus Rel huwaaaa!" kata Ara mendorong bahu Darrel brutal membuat Darrel hampir saja tersungkur.

"Biasa aja Ra, biasa. Lebay lo di pitusin aja nangis, gimana kalau di pitusin nyawa?" dumel Darrel datar.

Air muka Ara berubah flat. "Pura-pura peduli dong Rel. Ulang-ulang akh. "

"Rel, gue putus!" ulang Ara.

"Nah, kan."

"Gue bilang juga apa, sok-sokan sih jadi fakegirl."

"Masih mau pacaran lagi?" tanya Darrel.

"Iya dong. Mantan gue baru dikit."

Darrel HandsomeWhere stories live. Discover now