Lima

1.4K 302 72
                                    

Pernah di prank sama otak?

"Pernah. Mau mandi udah ambil anduk dan pas di kamar mandi gue mikir 'ini gue ke kamar mandi bawa anduk ngapain ya' dah lah pusing otak gue."
.
.
.
Darrel

Rasanya seperti ingin mati saja saat Darrel di jemurkan oleh Pak Bobi. Wajah tampan Darrel pun sudah berkurang satu persen dari seratus, maka dari itu untuk menjernihkan hati dan pikiran kantin lah tujuan utamanya.

Darrel mengodok saku seragamnya kemudian memberikan love pada penggemarnya.

"Yang kenceng dong Zal ngipasnya."

Rizal mendengus. Ia terpaksa mengikuti kemauan Darrel membuat angin buatan.

"Buset gak gini juga yaelah," protes Darrel.

"Lo hidup zaman apa sih?"

"Masehi, kenapa emang?" tanya Darrel bingung.

"Jahiliyah kali,"

"Kok gitu?"

"Lo goblok," semprot Rizal.

"Yang penting ganteng,"

"Sumpah ya Rel, kepedean lo tinggi banget," sambung Galang baru muncul.

"Ini siapa ya?" tanya Darrel sebal.

"Alhamdulillah orang."

Mereka duduk di kursi kebangaan mereka. Di depannya sudah ada soto dan tea jus gulbat.

"Lo suka apa Zal?"

Rizal berhenti mengunyah. "Gue suka banyak hal kecuali Darrel."

"Aku tahu aku ganteng makanya kalian suka iri," ujar Darrel.

Galang dan Rizal saling melempar pandangan kemudian menatap Darrel datar. "Dasar kang ghosting."

"Hah? Ghosting? Gosok sinting?"

"Lo tahu ghosting?"

"Ghosting apaan sih?"

"Ya ampun," nyerah Galang. "Ghosting itu sebutan bagi orang-orang yang ngasih harapan lalu hilang. Kayak lo!"

"Kok gue?"

"Yaiyalah elo! Tiba-tiba ada tiba-tiba ilang, kayak jurig!" balas Galang.

"Buset."

_______

"Suka heran sama orang-orang yang di tanya udah ngerti apa belum, eh jawabnya udah. Padahal dalam hati kagak ngerti."

"Itu mah elo, gue sih ngerti."

"Ra, cuacanya panas banget ya," kata Darrel mengipas-ngipaskan kerah bajunya.

"Kayaknya kalau jalan kaki pasti pinsan deh," lanjutnya.

"Lo mau numpang lagi?" tanya Ara, Darrel tersenyum merekah.

"Padahal gue belum ngomong loh, kok lo tau?"

"Apa sih yang nggak gue tahu dari lo, upil nyangkut di idung aja gue tahu."

"Di bilang lo lagi muji gue tapi kesannya kayak lo lagi ngehina gue." ujar Darrel.

"Banyak omong lo, buruan pulang."

"Untung banyak omong Ra, kalau banyak duit apa kata dunia."

Ara hanya mengumpati Darrel dalam gumaman. Setelahnya mereka berdua menaiki motor dengan posisi Ara yang membonceng.

Darrel HandsomeWhere stories live. Discover now