Chapter 37

8.5K 1K 42
                                    

Heyy.

Minal Aidin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin para reader's ku💚.

maapin kalo aku punya salah ke kalian😊.








































































"apa kalian sudah puas jalan-jalannya baby?"tanya jaemin yang sudah menunggu kepulangan renjun dan jisung di ruang tamu bersama jeno.

mereka sebenarnya sangat ingin ikut pergi dengan renjun dan jisung, tetapi mereka tak ingin mengganggu kebersamaan mereka.

lagi pula ada hal yang lebih penting untuk dilakukan, menghukum orang-orang yang membuat masalah dengan keluarganya.

"yaa, tadi jisung sangat bersemangat sampai dia tertidur pulas" ucap renjun dengan jisung yang tertidur pulas di dekapannya.

renjun membawa jisung ke kamarnya dan menidurkan nya di ranjang dengan hati-hati agar tidak membangunkan nya.

setelah itu renjun pergi ke ruang tamu menemui dua suaminya, jeno dan jaemin.

ketika sampai disana ia melihat jeno dan jaemin yang sedang memijat pelipisnya, mungkin mereka berdua lelah karena bekerja.

"ada apa dengan kalian?"renjun duduk di sofa antara jeno dan jaemin yang bersandar pada sofa sambil mengecek ponsel mereka.

"kami baik-baik saja, hanya masalah perusahaan"renjun mengangguk menanggapi ucapan jeno.

renjun menyandarkan kepalanya pada dada jeno, itu keinginannya, sebelum ia terkejut karena jeno beranjak dari duduknya dan berjalan pergi dari mansion tanpa sepatah katapun.

"ada apa dengan nya?"batin renjun.

"jaem?, ada apa dengan jeno?"hanya gelengan yang renjun dapat sebagai jawaban dari jaemin.

jaemin menghela nafas dan menaruh kepalanya pada paha renjun dan menenggelamkan wajahnya pada perut renjun.

"ada apa jaem?"ucapnya sambil mengusap rambut jaemin.

"aku, aku hanya pusing"ucap jaemin.

"beristirahatlah, atau kau mau ku buatkan teh?"tanya renjun dan dibalas dengan gelengan.

"aku ingin memeluk mu saja"renjun terkekeh geli melihat tingkah manja jaemin.

sedangkan jeno mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi pergi menuju ke markas mafia nya, tangan kanannya bilang bahwa ada hama yang merusuh.

mengapa ia tak mengajak jaemin? mereka telah membuat kesepakatan beberapa hari yang lalu, ia dan jaemin akan membagi tugas antara perusahaan dan kelompok mafianya.

jaemin mengurus perusahaan dan ia mengurus kelompok mafianya, tapi mereka juga saling membantu jika salah satu mengalami masalah, dan ini hanyalah hama kecil, ia pasti bisa mengatasinya sendiri.

"selamat datang tuan"sambut tangan kanannya, bangchan, yang sama sekali tak dihiraukannya.

"dimana dia?"tanya jeno saat turun dari mobil mewahnya.

"di tempat biasanya"jeno mengangguki jawaban bangchan dan pergi ke tempat biasanya ia menyiksa  para hama dan penghianat.

para penjaga membukakan pintu untuk jeno setelah jeno berada di depan ruangan itu.

"bajingan! lepaskan aku!" suara makian terdengar saat jeno memasuki ruangan itu.

"wah wah, kau sudah membakar gudang penyimpanan narkoba milik ku, dan kau ingin ku lepaskan, sangat lucu"jeno terkekeh dan mengambil pisau yang terpajang di tempat itu.

"buka penutup matanya"perintah jeno ke anak buahnya.

"katakan, siapa yang menyuruhmu"tanya jeno.

"cihh, aku tidak akan memberitau mu"mendengar jawabannya jeno tertawa dengan keras dan mendekati orang itu.

"jadi kau tak mau memberitau? sepertinya kau harus memberikan salam perpisahan pada anak dan istri mu"jeno menyuruh anak buahnya membuka tab yang berisi CCTV.

CCTV itu memperlihatkan anak dan istri dari hama yang telah membakar gudang penyimpanan narkoba miliknya.

Jung twins memang menjual narkoba secara ilegal, tetapi tidak memakainya, mereka tak ingin mati sia-sia karna barang haram itu.

di dalam CCTV itu terlihat sang istri yang sedang menggendong anaknya yang masih bayi sambil menangis.

"bajingan! lepaskan istri dan anak ku"

"akan ku lepaskan, asal, kau beritahu siapa yang menyuruhmu"

"iya, iya, baik lah, guanlin, dia yang menyuruhku, sekarang lepaskan anak dan istri" jeno tertawa kecil dan langsung menembakkan peluru nya ke kepala orang itu.

"habisi istrinya juga, dan ambil anak nya, mungkin dia anak berguna, dan satu hal lagi, kau boleh menjual organ mereka yang masih bagus, dan uang nya terserah kau apakan"ucap jeno kepada bangchan.

setelah mengurus pekerjaan nya tadi jeno bergegas akan pulang menemui renjun nya, hanya terpisah sebentar saja ia sudah sangat merindukan nya.

jeno mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi agar cepat bertemu dengan renjun dan bisa bermanja-manja dengan nya, ia bahkan tidak menghiraukan umpatan para pengguna jalan lain yang hampir tertabrak nya.

saat sampai di mansion nya ia langsung disambut oleh para maid di sana, ia tidak mempedulikannya dan langsung pergi ke kamar, ketika sampai didepan kamar nya ia mendengar suara desahan dari dalam.

"jaemin sialan, dia tidak mengajak ku"

setelah mengucapkan itu jeno langsung menerobos masuk ke kamar dan tentu saja, bergabung dengan jaemin.

setelah pergulatan panas tadi, renjun kini sedang cuddle dengan kedua suaminya.

"jeno, jaem, bagaimana jika jisung homeschool saja"tanya renjun.

"terserah kau saja baby, jika menurut mu itu yang terbaik, baik lah" ucap jaemin.

"kalau begitu, besok aku akan mencarikan guru homeschool untuk jisung, sekarang tidurlah"ujar jeno sambil mempererat pelukannya pada renjun.

dan mereka akhirnya tidur sambil berpelukan dengan renjun berada di tengah-tengah mereka.



















TBC

maapin aku ya kalo ada typo-typo nya😭.

dan satu lagi, aku gatau apa itu femme😭 jadi di chapter sebelumnya pada bilang femme gitu, jujur aku gatau😭😭.

maap huweee😭.

VOMEN NYA SAMA COMMENT JUGA PLISS, pasti kalian bosen ya sama cerita ku? makanya gamau comment, aku tau kok cerita ku garing.

makasih💚.

TRIANGLEWhere stories live. Discover now