Chapter 18

15K 1.9K 232
                                    

do you think if you demonize other people you become the best? absolutely not



"JENO! JAEMIN! BANGUUN!"renjun tiba-tiba berteriak membangunkan jeno dan jaemin yang masih tertidur.

"kenapa baby? ada apa?"jeno dan jaemin gelagapan karena mereka dibangunkan tengah malam.

"aku tadi bermimpi tenaga nasi goreng"jeno dan jaemin bertatapan, tanda-tanda buruk.

"aku ingin kak Mark memasak nasi goreng eung~"gawat, bisa-bisa dapur nya terbakar, tapi mereka tidak bisa menolak.

lalu jaemin menelfon mark untuk datang ke villa mereka saat ini.

Mark yang menerima telefon dari jaemin langsung ke sana, karena jaemin bilang sedang ada masalah gawat.

Mark langsung memasuki villa itu setelah memarkirkan mobilnya.

"kenapa-kenapa, ada apa"renjun yang mendengar suara Mark langsung menghampirinya dan memeluknya.

"kak mark, buat kan aku nasi goreng hehe"renjun tertawa renyah, Mark menatap jeno dan jaemin datar.

jeno dan jaemin hanya menggaruk tengkuknya canggung.

"maaf, orang ngidam"ucap jaemin.

"tapi renjun aku tidak bisa memasak"Mark melepaskan pelukannya dan menangkup wajahnya.

mata renjun berkaca-kaca, dia berbalik menatap jeno dan jaemin.

"aku ingin hikss makan nasi goreng hikss buatan kak Mark huweee"pecah sudah tangis renjun, dia sangat-sangat ingin nasi goreng buatan Mark.

Jung twins dan Mark kelabakan karena renjun sudah menangis, dan terduduk dilantai.

"bangun renjun, iya-iya kak Mark akan membuatkan nasi goreng"jeno dan jaemin menatap mark memohon.

Mark pasrah karena tak tega, renjun sedang hamil, apapun yang diinginkan orang hamil wajib dipenuhi.

"baik lah"renjun langsung berteriak senang dan memeluk Mark.

mereka berjalan ke dapur dan menunggu masakan Mark, semoga dapurnya tidak kebakaran.

"masak nasi goreng gimana sih"jeno dan jaemin menghampiri Mark dan membisikinya.

"bisa bikinnya engga bang?"tanya jeno ke mark dengan berbisik.

mark menggeleng cepat dan jaemin membukakan tutorial membuat nasi goreng.

"nih baca ini aja"Mark menerima handphone jaemin dan membaca cara membuat nasi goreng.

renjun benar-benar senang sekarang karena nasi goreng keinginannya sudah jadi.

renjun langsung mencicipi nasi goreng itu, sedangkan jeno dan jaemin menatap aneh bentuk nasi goreng nya.

kenapa warnanya hitam? dan telurnya? gosong.

renjun sudah memakannya setengah dan menyeruh jeno dan jaemin memakan nya.

"aku sudah kenyang, aku hanya ingin makan sedikit saja, aku mengantuk hoamm"renjun berjalan ke kamar tanpa memperdulikan Mark dan Jung twins.

"gilak bini lu aneh banget njir, gue udah bikin susah-susah loh"Mark menggeleng dan duduk di depan jeno dan jaemin.

"biarin lah ntar kalo haechan hamil juga lu ngerasain bang"ucap jeno.

jaemin mencoba nasi goreng buatan mark lalu langsung ke wastafel untuk memuntahkan makanannya.

"gilak bang, lu bikin racun jenis baru? gilak rasanya aneh banget"jaemin mencuci muka nya dan kembali ke meja makan.

"gimana rasanya jaem?"tanya jeno.

"rasanya asin banget terus juga rasa gosong dicampur satu, telurnya engga mateng tapi pinggiran nya gosong"jeno melongo, Mark juga, ia tidak menyangka kalau rasanya akan seburuk itu.

"kok renjun kuat ya?"tanya jeno.

"lu lupa? orang hamil kan aneh-aneh"jawab jaemin.

"dah lah gue mau pulang, tengah malem manggil cuman buat kek gini doang, eh btw kalian ga nununana an?"ucap Mark, jeno dan jaemin menggeleng.

"ga dibolehin mommy, nanti malah bayi nya kopyor, baru dua bulan"jeno mengusap wajah nya kasar.

"mampos, dan bye gue mau pulang"Mark pergi ke mobilnya dan meninggalkan villa itu.


mereka semua sudah pulang ke mansion milik mereka, mereka kini sudah resmi sebagai suami-suami atau pasusu.

renjun mengajak mereka untuk jalan-jalan ke sungai han, tentu jeno dan jaemin menggangguk.

mereka libur selama tiga hari agar bisa menikmati masa-masa awal pernikahan.

"sudah lama aku tidak kesini"ucap renjun sambil menikmati hembusan angin.

tiba-tiba ada anak kecil yang menabraknya dengan tangisan diwajahnya.

"heyy kau kenapa menangis?"renjun berjongkok dan mengelus pipinya.

jeno dan jaemin hanya memperhatikan nya dari belakang renjun.

"tadi ada orang yang mengejar ku hikss"ucap anak itu sambil sesenggukan.

renjun memeluk tubuhnya erat, dan mengelus lembut rambutnya sambil mengucapkan kata penenang.

"tenang lah, ada aku, aku akan menjagamu"ucap renjun, jeno dan jaemin yang melihatnya tersenyum hangat.

"hei lepaskan dia"tiba-tiba ada lelaki yang menghampiri nya dan berusaha menarik tangan bocah itu.

"jangan sentuh dia"ucap renjun dingin.

"kau tidak berhak, lepaskan dia!"renjun tetap menyembunyikan bocah itu dibelakang tubuhnya.

PLAKK

pipi mulus renjun ditampar keras oleh orang itu, tentu saja membuat jeno dan jaemin murka.

jeno menarik kerahnya dan jaemin langsung memukul pipinya.

"tangan mu menyakiti permata ku, berani sekali"jaemin mencengkram tangannya erat.

orang itu berusaha melepaskan tangannya, jaemin melepaskan cengkraman nya dan dia langsung berlari, jeno kini menelfon bangchan.

renjun mengajak bocah itu untuk pergi kemansion nya.

mereka menaiki mobil dengan jeno yang menjadi supirnya.

"nama mu siapa?"tanya renjun halus ke bocah itu.

"n-nama ku jisung hyung"renjun mengangguk dan mengelus tangannya.

"kenapa orang itu mengejarmu jisung?"tanya renjun.

"dia paman ku, dia ingin menjual ku"jisung menangis kembali sontak renjun memeluknya dan menenangkannya.

"tak apa, kau akan aman bersama kami"ucap renjun, jisung mendongak menatap renjun penuh harapan.

"benarkah?"renjun mengangguk.






















TBC

hey hey hey

ada yang mau kenalan sama aku? kayaknya engga ada yang kepo tentang aku.

comment nyaa, vomen nyaa, jangan siders pliss.

bay bay <3.

TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang