Chapter 5

25.5K 3.3K 643
                                    

enjoy~











"kenapa dengan wajah mu jeno?"tanya mommy Taeyong saat melihat sudut bibir jeno berdarah.

"dan kau jaemin,kenapa jalan mu pincang, kau sudah dibobol oleh siapa"para Jung twins yang mendengarnya menatap satu sama lain.

"eee, sebenarnya ini karena renjun mom"Taeyong yang mendengarnya langsung tertawa terbahak-bahak.

"astaga calon menantu ku yang melakukan nya,hebat sekali"ucap mommy Taeyong sambil bertepuk tangan.

Jung twins terkejut saat mommy mereka tidak bertanya siapa itu renjun.

"mommy sudah tau siapa renjun, siapa yang memberitahunya?"taeyong yang mendengar nya langsung mengehentikan tawanya.

"tentu saja dari bangchan, memangnya siapa lagi tangan kanan kalian, tenyata calon menantuku hebat juga"ucap taeyong sambil berjalan kearah jeno dan jaemin.

"ayo, mommy obati luka kalian"



"bisa-bisanya dia mencium ku"renjun langsung merebahkan diri nya dan menatap langit-langit kamar nya.

"aaaaa~ eommaa~ bibirku tidak suci lagi"renjun memejamkan matanya lalu mengambil handphone nya.

"Eric mari habiskan uang mu"ucap renjun sambil menyeringai.

"heii renjun bisa kah hanya satu hari saja,besok aku sudah akan ke Australia"renjun yang mendengar nya langsung berhenti dan melihat kearah eric

"kenapa"ucap renjun lirih.

"daddy ku bilang, jika ingin mengambil alih perusahaan milik daddy ku, aku harus pergi dan belajar"eric terkejut saat renjun memeluknya erat.

"kau jahat,kita memang rival saat balapan,tapi kau tega meninggalkan sahabat kecil mu sendiri"eric pun membalas memeluk renjun.

"maaf ya jun, nah sekarang kita puaskan berbelanja" renjun melepaskan pelukannya dan menarik tangan eric ke toko boneka.

"eric eric aku mau boneka moomin yang besar itu"ucap renjun sambil menunjuk boneka moomin yang dipajang dipojok ruangan.

"tapi itu sangat besar njun, bahkan lebih besar dari tubuh mu"renjun langsung menatap eric sinis.

"oh kau tidak mau membelikan ku?"eric langsung gelagapan dan hanya pasrah mengangguk.

"setelah ini kita beli baju ya"setelah membayar renjun mengajak eric untuk membeli baju.

"untuk apa?"tanya eric.

"nanti juga tau"

tanpa mereka sadari, sedari tadi jung twins melihat interaksi mereka.

"tidak sia-sia ikut mommy belanja"ucap jaemin ketika melihat interaksi renjun.

"kau benar na"ucap jeno sambil menyeringai.

"ingin lakukan sekarang?" jeno menggeleng ketika jaemin bertanya padanya.

"nanti malam saja kita lakukan" jaemin hanya mengangguk.

saat melihat renjun pergi ke parkiran jeno dan jaemin meminta izin pulang ke taeyong padahal sebenarnya mengikuti renjun kemana ia pergi.

jeno dan jaemin bingung kenapa renjun pergi ke tempat panti asuhan, bisa dibilang semua anak-anak dan lansia tinggal di tempat yang sama.

"kenapa renjun pergi kesini" jeno mengangkat kedua bahunya tanda tak tau.

"kita lihat saja"jaemin hanya mengangguk.

"aku tau kenapa kau mengajakku kesini renjun"eric tersenyum kearah renjun.

"ayo turun"ajak renjun.

"sudah lama aku tidak kemari,pantas saja kau membeli banyak baju"renjun tersenyum kearah eric dan mencium pipinya.

"terimakasih ya eric" renjun tersenyum manis keeric dan menariknya kearah anak-anak bermain bersama.

tanpa sadar sedari tadi ada yang mengikuti renjun,ya itu jung twins,mereka mengeram ketika melihat renjun mencium pipi laki-laki lain

"wahh benar-benar seperti nya kita harus memberikan dia hukuman bukan jen"jaemin menyeringai sambil melihat jeno yang memandang renjun dingin dan tajam.

"kak renjun!!!"teriak anak-anak yang melihat renjun datang kesana.

"hei jagoan"renjun berjongkok dan menyamakan tingginya ke anak itu.

"bagaimana kabar kalian semua"tanya renjun

"kami baik,kak eric juga datang kami merindukan kak eric" bocah itu langsung berlari kearah eric.

"renjun"renjun membalikkan badannya dan melihat orang yang membantunya mengurus tempat ini.

"kun ge!!"renjun berlari dan memeluk nya.

"aku merindukanmu kun ge"renjun melepaskan pelukannya dan menatap kun dengan binar.

"kau lucu sekali jun" kun mengusap kepala renjun dan sekali lagi membuat orang yang memata-matai renjun sekali lagi mendengus.

"lebih baik kita pulang jaem"jaemin mengangguk dan menjalankan mobilnya.

"kun ge aku pulang dulu ya babayy, kakak pulang dulu ya anak-anak"ucap renjun sambil melambaikan tangannya ke arah kun dan anak-anak.

"dadah kak renjun lain kali main kesini lagi ya"ucap anak-anak serempak renjun mengangguk dan tersenyum.

"iya kalau kakak tidak sibuk,kakak main kesini lagi"renjun melambaikan tangannya sekali lagi dan pergi ke mobil eric dan memasuki nya.

"makasih ya ric, kalo mau berangkat ke bandara bilang, aku bakal anterin kamu kesana"eric mengangguk.

"iya,aku pulang ya jun"renjun mengangguk dan berjalan ke pintu rumah dan memasuki rumahnya.

"duh jun,bikin gw ga rela berangkat ke Australia huftt"batin eric frustasi dan menjalankan mobilnya kembali.

"bangchan kau pergi ke rumah renjun dan awasi dia,jika waktunya tepat lakukan yang kita katakan tadi"ucap jaemin dengan seringai.

"baik"setelah mengucapkan itu bangchan akan meninggalkan ruangan itu, tapi tiba-tiba jeno memperingati nya kembali.

"jangan lupa, jika bisa bawa dia baik-baik, tapi sepertinya tidak mungkin, jadi lakukanlah hati-hati jangan sampai dia lecet sedikitpun"bangchan mengangguk kembali dan benar-benar pergi dari ruangan itu.

renjun pergi keluar rumah untuk pergi ke minimarket yang berada di dekat rumahnya,tanpa renjun sadari sedari tadi ada yang mengikuti nya, dia bangchan, sesuai dengan perintah Jung twins mengikuti renjun, jika dia keluar dari rumah culik dia dan bawa ke mansion pribadi milik Jung twins.

ketika renjun akan pulang dari rumah dia merasa jika ada yang mengikuti nya dibelakang,tetapi dia tidak tau sejak kapan, dia terlampau 'bodoamat',hanya terus berjalan ke rumahnya.

renjun memilih untuk mengambil jalan gang dekat rumahnya, itu adalah pilihan yang sangat salah.

tiba-tiba ada yang membekap mulut renjun dari belakang renjun yang menyadari nya langsung menyikut perut orang dibelakang nya.

ia berlari dan membuang belanjaan nya, dia memilih untuk terus berlari, tapi tiba-tiba ada yang menarik lengannya,lalu renjun memukul rahangnya, semakin banyak orang yang memakai penutup wajah mendatangi nya dan mengepung nya.

"sial, siapa kalian, ada urusan apa kalian denganku"renjun mendecih dan membuat kuda-kuda jika salah satu dari mereka menyerang.

"lebih baik anda ikut kami tanpa menolak, kami tidak ingin melukai anda"renjun mendecih kembali dan bersiap akan berlari.

"aakhh" teriak renjun ketika ada yang memukul tengkuknya.













TBC

haihai vomen nyaa sama comment ya yaa mau follow²an bilang aja^^

oh iya btw ini aku nulis langsung aku publish karena langsung dapet ide waktu liat film tadi sama adek aku hehe.

TRIANGLEWhere stories live. Discover now