Chapter 19: Forgive Me

7.7K 1K 590
                                    

Halo semuanya! Yang sudah follow wattpad ini, pasti tahu alasan aku telat update. Jadi aku kemarin test rapid dan reaktif. Karena aku ketakutan, badanku drop bgt jadi aku sakit. Baru abis itu aku test swab dan puji Tuhan hasilnya negatif.

Doakan ya aku dan kita semua sehat selalu supaya bisa menyaksikan kisah cinta #EiRaphael.

.

.

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apologizing does not always mean you're wrong and the other person is right

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apologizing does not always mean you're wrong and the other person is right. It just means you value your relationship more than your ego."

― Mark Matthews

----------❅❅❅----------

Jantung Eira berdebar tanpa henti sementara kakinya terus menapaki lantai lima, jemarinya berusaha keras untuk memegang erat-erat nampan di tangannya. Penjaga di depan pintu melotot melihat kehadiran Eira di sana, padahal perintah Raphael sudah jelas melarang gadis itu mendekati mereka.

"Apa yang kau lakukan di sini?" hardik salah satu mereka seraya berbisik, tidak ingin kehadiran Eira di sini didengar oleh pimpinan mereka.

Eira melirik nampan di tangannya tidak bersalah. "Aku harus mengantar makanan pada Raphael," tandas Eira.

Anak buah Raphael saling berpandangan sebelum merebut nampan itu dari tangan Eira segera. "Kami saja yang membawakannya, cepat pergi dari sini sekarang juga," perintah mereka.

Namun Eira tidak beranjak dari tempatnya. Ia masih terus melirik ke arah pintu ruang kerja Raphael. "Ta-tapi, ada sesuatu yang ingin kuberikan dan katakan pada—"

"Apa kau sudah hilang akal?" umpat mereka emosi karena sikap keras Eira. "Kalau kau ingin mati, jangan membuat kami terlibat di dalamnya. Lebih baik kau pergi sekarang sebelum Boss melihatmu dan membunuh kita semua!"

Eira baru akan memohon sekali lagi, namun anak buah Raphael menangkap sosok Dove lainnya yang juga berada di sana. "Shella, tolong antarkan makan siang Boss sekarang!" perintahnya seraya menyerahkan senampan berisi beragam lauk pauk untuk pimpinan mereka.

Snow White and The Mafia - Book IIWhere stories live. Discover now