Kemujuran masih belum berpihak kepada Marissa. Setelah mendapati bahwa pacarnya sudah tidak waras karena melakukan aksi idiotnya di kos-an, dan dengan tidak sengaja Marissa melihat aksi itu dengan mata kepalanya sendiri, sekarang ia harus menjalani masa kesasarnya di jalanan asing dan banyak sekali preman-preman yang haus wanita bersiul ke arahnya. Belum lagi menjadi korban pencopetan yang akhirnya mengantarkan Marissa menjadi gelandangan sementara, tiba-tiba sebuah mobil Jazz merah menghampirinya dan menawari bantuan. Marissa bimbang, apakah ia harus mengikuti ajakan musuh semasa SMA-nya dahulu itu, ataukah menjadi santapan para preman di jalanan redup seperti ini? Cover by: @milkyaec