Petrikor, aroma tanah ketika terkena air hujan. Aromanya yang menenangkan menjadi salah satu aroma yang paling banyak digemari banyak orang. Tapi, petrikor pasca hujan deras selalu menjadi saksi bisu harsa maupun nestapa yang menimpa seorang gadis yang selalu menaruh asa pada sang pencipta. Berkali-kali ia selalu sabar menunggu bukti dari doa dan asa yang ia panjatkan, tetapi belum ada yang terwujud satu pun. Hingga membuatnya putus asa, dan merasa sudah pada watas kesabarannya. Sampai seorang pemuda yang tiba-tiba hadir dalam hidupnya dan berusaha menjadi temannya, berhasil membuatnya sedikit terganggu. Tetapi pemuda itu seperti tidak menyerah, dia berusaha meluluhkan gadis yang menurutnya unik dan cuek itu. "Kamu gadis yang unik, Terra." "Pale lu unik. Dasar hujan!" "Namaku Rain, Terra!" Bangku taman yang telah basah disertai langit yang mengeluarkan rintik hujan menjadi awal semuanya fraksi harsa tercipta. All pict from: Pinterest