[cerita ini tayang eksklusif di Cabaca] Rencananya simpel. Kami menikah di atas kontrak, tinggal di apartemen yang sama-sama kami inginkan, lalu berpisah setelah menemukan tempat baru. Pine bilang strategi ini bodoh. Jazz terus menyarankanku ikut terapi karena mencemaskan kondisi mentalku setelah rencana pernikahanku dengan Sage gagal. Namun, aku tak punya pilihan selain mengajak Clem menikah agar tak terdampar dan mati kedinginan di jalan. Ya, ini bukan cerita pernikahan paksa antara CEO dan pengangguran. Atau seorang fan yang super beruntung karena ternyata sosok yang selama ini dijodohkan adalah bias boyband favoritnya. Aku dan Clem sama-sama mengincar apartemen milik Nyonya Giselle dan kalau menjadi suami-istri adalah satu-satunya jalan yang dapat memuluskan niat kami, kenapa tidak dicoba? Namun, tentu saja setiap tindakan memiliki konsekuensi yang perlu diantisipasi. Sayangnya kalau hal itu berurusan dengan perasaan lagi, aku ragu bakal mampu mempertahankannya. *** © Erlin Natawiria 2022
3 parts