"muffin I'm so sorry, mungkin aku gak bisa menepati janjiku, bagaimanapun dan apapun yang terjadi sekarang dan nanti, dunia akan tetap berputar dan hidupmu harus terus berjalan. Kamu harus janji sama aku, kamu harus bahagia dan wujudin bucket list kamu yang dulu kita buat bareng. It's oke jika ada yang gak bisa atau belum bisa kamu wujudin, kan masih banyak yang lain. Nanti kalo waktumu luang cerita ya aku mau dengerin" suara dari sebuah video yang arkan tonton. Kita bisa merancang sebuah rencana yang begitu indah, bagus dan tersusun rinci, namun rencana itu tak mampu melawan garis takdir yang telah tuhan berikan. - "Congratulation My Muffin boy, akhirnya lagi-lagi kamu berhasil mewujudkan satu persatu your bucket list, aaahhhh selalu saja lagi-lagi aku bangga sama kamu, good job muffin. Tetap semangat ya masih banyak bucket list capai, you've always been my muffin boy Arkana Arga Zayden" selembar kertas yang Arkan baca dari sebuah box kue dari Zee Hadiah yang seharusnya membuat Arkan bahagia tapi malah membuatnya meneteskan air mata tanpa ia sadari, dan ya lagi-lagi ingatan kenangannya dengan Zee yang ada didalam kepalanya berputar dan terus berputar hingga tubuhnya ambruk jatuh karena tak mampu lagi menopang tubuhnya yang lemas.