Urusan perceraian saja belum selesai, Arel sudah membawa anak haramnya ke hadapan Hana. Pikirannya yang sempat ingin rujuk itu pun kandas begitu saja saat melihat anak dalam gendongan suaminya. Mengerikannya lagi, Arel bahkan tidak tahu siapa ibu kandung dari anak tersebut. "Jaga anak ini! Bagaimana pun dia adalah anakmu, aku tidak sanggup untuk membiayainya!" seperti itulah bunyi dari surat yang Arel temukan bersama dengan anak yang ditinggalkan di depan rumahnya itu. Setelah merawat ya selama seminggu, Arel pun akhirnya menyerah dan satu-satunya cara adalah dengan menemui istrinya. Meski, sudah pisah rumah, Arel yakin bila Hana tidak mungkin sampai hati meninggalkan anak mereka. Siapa sangka, jika Hana yang lembut itu menyangkal mati-matikan kehadiran anak tersebut dan malah menyebutnya anak haram Arel. Sehingga, ia menolak untuk mengasuh anak tersebut. Sementara Arel sangat yakin jika ia tidak pernah melakukan hal keji seperti itu pada orang lain selain istrinya. "Aku tahu kamu membenciku, tapi jangan benci anak kita! Apa segitunya kamu ingin kita berpisah dariku sampai kamu meninggalkan anak kita?" (Arel Naratama Foriza) "Siapa juga yang mau mengasuh anak yang tidak aku lahirkan itu? Kamu kira apa penyebab perceraian kita?" Hana Namira Azia.