Bagi Sasuke, wanita impiannya adalah wanita yang sempurna secara fisik dan kepribadiannya. Ia tampan, kaya, bahkan bisa dibilang sempurna sebagai kaum adam dan juga harus mendapat wanita yang sempurna pula. Tingginya 180 cm, tubuhnya bak binaragawan dengan roti sobek yang menghiasi perut hingga dadanya yang kokoh. Rahangnya tegas dengan hidung mancung dan sorot mata yang tajam membuat wanita manapun pasti meleleh karenanya. Meski begitu di usianya yang hampir 27 tahun tahun ini, ia masih belum menemukan sosok yang tepat yang dapat menggetarkan hati dan tentu saja sesuai dengan standar wanita yang ia terapkan. Setidaknya jika tak memiliki kasta sederajat, fisiknya dapat ia banggakan di depan semua orang. Tinggi, cantik dan memiliki tubuh seksi layaknya gitar spanyol adalah kriteria mutlak darinya bagi siapa saja wanita yang ingin mendekat. Namun semua itu runtuh seketika saat ia bertemu dengan seorang gadis berambut gulali bernama Sakura. Sakura Haruno namanya, gadis berusia 18 tahun dengan postur tubuhnya yang mungil. Bahkan banyak orang memanggilnya 'loli' melihat tinggi dan wajahnya yang masih seperti anak SMP. Bagaimana tak mungil? Tingginya hanya 150 cm, tubuhnya tak terlalu gemuk juga tak terlalu kurus. Satu-satunya yang menonjol dari tubuhnya hanyalah dadanya yang sedikit berisi dan kencang. Dan mungkin karena itu lah Sasuke penasaran. Dan dari rasa penasaran itu membuatnya semakin ingin tahu mengenai Sakura hingga tanpa sadar ia tertarik padanya. Lalu, bagaimana dengan standar yang Sasuke terapkan sebagai pendamping hidupnya? Sementara standar-standar itu sama sekali tak pada Sakura. Sayangnya hatinya berkata lain, memintanya untuk segera mendapatkan Sakura dan memilikinya seutuhnya. Sanggupkah? Dan beranikah ia menjilat ludahnya sendiri dengan menghancurkan standar yg selalu ia banggakan?