SINOPSIS Eilgur semakin penasan tentang ayahnya dan "kenapa ayhnya memiliki peliharaan aneh itu?", padahal ia hanya petani biasa pikirnya. Kemudian ia melewati sebuah lorong. Disana terdapat 3 senjata yang disimpan di dalam sebuah kotak. Hal ini membuat pikirannya semakin kalut. Lantas ia berpikir kembali. Mengingat peraturan dinegeri ini hanya seorang tentara yang boleh membawa senjata. Seorang buruh tani biasa tidak boleh membawa senjata. Lantas, Ia pun langsung menemui sang nenek. Sesampainya dikamar nenek ia melihatnya muntah darah. Ternyata penyakit yang ia derita selama ini semakin parah. Ia ingin saja mengajak neneknya kepada tabib setempat. Akan tetapi ia tidak memiliki uang yang cukup kepada sang tabib. Biaya pengobatan yang mahal dan buruh dilakukan secara terus menerus, membuatnya susah. Makan saja ia susah, apalagi untuk membayar pengobatan. Maka ia langsung menggopoh sang nenek agar ke tempat pengobatan tabib alternatif. Akan tetapi sang nenek menolaknya, lalu berkata; "Hai cucuku, tidak usah engkau repot repot membawa nenek renta ini. Uhukk...Uhukk..." "Tapi Nek, sakitmu bertambah parah." jawabnya dengan panik. "Tidak usah Uhukk.. Uhukk... Karna umurku tinggal sebentar lagi...Uhuk...Uhukk" "Maafkan aku nek.....hiks...hiks...aku tidak bisa menolongmu." "Inilah saat saat terakhirku...Uhukk..Uhukk...Apa yang ingin kau tanyakan." "Nek, siapa Ayahku?aku dari kecil seperti terlahir tanpa ayah. semenjak kematian ibu, aku selalu kesepian." "Dia itu laki laki yang tidak pernah aku har..rapkan di keluarga ini. Dia meninggalkan....ibumu saat kau mas...ih kecil dengan alasan yang...tidak jelas. Nak, kuwasiatkan kau bertemu Melvellious Dexon. Dia berada jauh di Fjord. Jadi aku harap kau menemuinya. Karna sebentar lagi aku akan...Uhukk...uhukk."
4 parts