Kekhawatiran Lintang Abang terhadap cucunya, Parasu, kian terjawab. Parasu masih memendam dendam begitu dalam semenjak kematian kedua orang tuanya di tangan orang-orang Perguruan Mata Angin. Dendam yang sebenarnya terlalu berat untuk dipikul anak usia sepuluh tahun. Lintang Abang ingin membawa cucunya itu terus bersembunyi hingga prahara di Kediri berakhir. Ia berangan-angan nanti di suatu masa bisa hidup tenang dengan cucunya di pedesaan sembari bercocok tanam. Sesuatu yang sudah ia idam-idamkan dari dulu. Sejak sebelum Parasu lahir. Seusai Lintang Abang melewati berbagai tragedi, ia tak lagi bisa membedakan, siapa penjahat dan siapa pahlawannya. Ia berpikir tak perlu memusingkannya jika bisa menanggalkan kehidupannya sebagai seorang pendekar. Tapi, apakah Lintang Abang masih punya pilihan lain? VERSI LENGKAP DAN DETAIL SILAKAN BACA DI GOODNOVEL, TERIMA KASIH
15 parts