[Sebuah Cerita Tak Tersampaikan] "Sesekali, aku menatap pundakmu. Apakah kamu baik-baik saja? Rasanya, ingin sekali aku selalu melibatkan diri dalam segala urusanmu. Berbagi beban dan rasa lelah. Hingga akhirnya kita baik-baik saja dan bisa tertawa bahagia. Maaf, aku telah terlanjur salah paham atas situasi saat ini. Namun sayangnya aku ragu untuk memulai percakapan-percakapan untuk memastikan hal ini." intuisiku terdengar lirih. Aku, salah satu dari sekian banyak insan. Manusia lemah dengan segala lara yang kututupi tawa. Tahukah kamu rasanya terluka? Lalu bertemu dengan kecewa. Dan nyatanya, kamu tak dapat menghentikan waktu untuk sementara. Kamu, harus tetap menjalani hidupmu meski duka lara menyapa berkali-kali. Bukankah begitu? Aku bertahan, bahkan mampu melalui yang usai. Dan seseorang, telah menjadi salah satu alasan. ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ februari, 2020 wae_nha ※Update kalo mood※
7 parts