Hidup itu, memang keras bahkah lebih keras dari baja. Hidup itu, memang rumit lebih rumit dari benang kusut. Kami, merasakannya sendiri dan berperan sebagai saksi hidup atas kebenaran kalimat tersebut. Disaat anak seusia kami bermain dengan bebas, bersekolah dengan tenang, diperhatikan tumbuh kembangnya oleh kedua orang tua, bercanda tawa bersama di taman. Kami? Hanya penonton dari adegan tersebut.