Air hujan bisa menjadi air tanah setelah melalui proses infiltrasi, tidak dengan perasaan kami. Meskipun kami sama-sama saling menyerap, kenyataan bahwa kami berbeda itu tidak dapat dielakkan. Sampai kapan pun, kami adalah air hujan dan air tanah yang berbeda, yang tak pernah melalui proses infiltrasi sebagaimana mestinya. Keimanan harus diaksentuasikan dalam diri setiap insan yang beragama. Perpindahan agama tidak semudah membalikkan telapak tangan. Egaliter hanya untuk ciptaan, tidak untuk Tuhan, mengkhianati Tuhan adalah hal terburuk bagi setiap penganut agama-agama apa pun itu. Segala hal yang terlanjur hancur, tak mudah didekonstruksi. Kami sama-sama paham akan hal itu, atas sebabnya, sampai detik ini kami masih terjebak di dalam ruangan tak berpintu. ------💌------ Alinea Filantropi ini kutulis untuknya, yang tak bisa kugapai meski sedekat nadi. Rintik gerimis, senja, pelangi, dan derasnya hujan menjadi saksi, betapa aku sangat menyukainya, dia yang membuatku nyaman saat di sisinya. Siapa pun yang akan menjadi pendampingnya di masa depan, aku harap dia bisa menyayanginya lebih dariku. Kalau aku boleh berharap, harapan utamaku adalah, aku ingin bersamanya saat ini dan nanti. Aku menyukainya seperti dia menyukai hujan. Bahkan lebih dari itu dan dari perkiraannya.
1 part