"Percayalah padaku, aku akan kembali" -Vernon "Tidak bisakah kau percaya padaku bahwa aku sungguh sungguh mencintaimu?" -Daniel "Kita akan baik baik saja, percayalah" -Wendy "Aku akan bahagia, percayalah" -Joy "Ingatkah kau bahwa saat itu kau menyuruhku untuk percaya padamu? Maaf, kau menghancurkan kepercayaanku" -Jennie Dalam kehidupan, kita dituntut untuk saling memercayai satu sama lain. Tapi, bagaimana jika kepercayaan itu telah dihancurkan oleh orang yang menyuruh kita untuk percaya? Haruskah kita percaya bahwa akan ada kesempatan kedua, atau haruskah kita percaya bahwa kesempatan kedua itu tak pernah ada?