Aku Ingin Meraih Syafa'at di Hari Akhir Nanti Jan 08, 2009Muhammad Abduh Tuasikal, MScAqidah0      Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST (Artikel Buletin At Tauhid) Hari kiamat adalah kehidupan di akhirat yang satu harinya sama dengan 50.000 tahun lamanya. Di sana tidak terdapat bangunan, pohon untuk berlindung, dan tidak ada pula pakaian yang menutupi badan. Keadaan pada saat itu saling berdesakan. Allah Ta'ala mengisahkan kejadian pada saat itu (yang artinya), "Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Rabb Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja." (QS. Thaahaa [20] : 108) Hari tersebut adalah hari yang sangat dahsyat. Manusia pada saat itu akan menemui kesulitan dan kesusahan yang tidak mampu untuk dihilangkan selain dengan meminta pertolongan kepada Allah Ta'ala melalui syafa'at. Orang-orang saat itu mendapatkan ilham untuk meminta syafa'at kepada para Nabi untuk menghilangkan kesulitan mereka saat itu. Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa 'alaihimus salam didatangi oleh orang-orang lalu mereka mengemukakan alasan tidak mampu memberi syafa'at pada saat itu. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam-lah yang akhirnya memberikan syafa'at -yang dikenal dengan syafa'at al 'uzhma-. Inilah salah satu syafa'at yang khusus dimiliki oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan masih ada bentuk syafa'at lain yang dimiliki oleh beliau dan selainnya.