Safa'at di hari mashar

36 1 0
                                    

Hari kiamat adalah kehidupan di akhirat yang satu harinya sama dengan 50.000 tahun lamanya. Di sana tidak terdapat bangunan, pohon untuk berlindung, dan tidak ada pula pakaian yang menutupi badan. Keadaan pada saat itu saling berdesakan. Allah Ta’ala mengisahkan kejadian pada saat itu (yang artinya), “Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Rabb Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.” (QS. Thaahaa [20] : 108)

Hari tersebut adalah hari yang sangat dahsyat. Manusia pada saat itu akan menemui kesulitan dan kesusahan yang tidak mampu untuk dihilangkan selain dengan meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala melalui syafa’at. Orang-orang saat itu mendapatkan ilham untuk meminta syafa’at kepada para Nabi untuk menghilangkan kesulitan mereka saat itu. Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa ‘alaihimus salam didatangi oleh orang-orang lalu mereka mengemukakan alasan tidak mampu memberi syafa’at pada saat itu. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam-lah yang akhirnya memberikan syafa’at –yang dikenal dengan syafa’at al ‘uzhma-. Inilah salah satu syafa’at yang khusus dimiliki oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan masih ada bentuk syafa’at lain yang dimiliki oleh beliau dan selainnya.

Apa itu Syafa’at ? Syaikh Sholih Al Fauzan hafizhohullah mengatakan, “Syafa’at secara bahasa diambil dari kata asy syaf’u yang merupakan lawan kata dari al witr. Sedangkan al witr adalah ganjil atau tunggal. Kata asy syaf’u berarti lebih dari satu yaitu dua, empat, atau enam. Dan ays syaf’u dikenal dengan istilah bilangan ‘genap’. Secara istilah, syafa’at adalah menjadi perantara (penghubung) dalam menyelesaikan hajat yaitu perantara antara orang yang memiliki hajat dan yang bisa menyelesaikan hajat.” (At Ta’liqot Al Mukhtashoroh ‘alal Aqidah Ath Thohawiyah, hal. 95)

Golongan Manusia Dalam Menyikapi Syafa’at Ada tiga golongan manusia dalam menyikapi syafa’at dan hanya ada satu golongan yang benar dalam menyikapinya. Golongan pertama adalah yang berlebihan dalam menetapkan adanya syafa’at bahkan mereka meminta syafa’at tersebut langsung pada mayit, penghuni kubur, berhala, pohon, dan batu. Sebagaimana terdapat pada firman Allah (yang artinya), “Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah.” (QS. Yunus [10] : 18)

Golongan kedua adalah golongan yang berlebihan dalam menolak syafa’at seperti Mu’tazilah dan Khowarij. Mereka menafikan adanya syafa’at bagi pelaku dosa besar. Mereka jelas-jelas telah menyelisihi nash-nash Al Kitab dan As Sunnah yang diriwayatkan dalam banyak jalur yang jelas-jelas menetapkan adanya syafa’at bagi pelaku dosa besar. Di antara dalil tersebut adalah dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Syafa’atku juga bagi pelaku dosa besar dari umatku.” (HR. Abu Daud no. 4739 dan Tirmidzi no. 2435. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abu Daud mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Golongan ketiga yaitu golongan yang bersikap pertengahan. Merekalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Mereka mengimani adanya syafa’at sebagaimana yang telah disebutkan oleh Allah dan Rasul-Nya tanpa bersikap berlebihan dan meremehkan.

Hukum Meminta Syafa’at Kepada Selain Allah Para pemuja kuburan para wali dan orang sholih saat ini sering sekali berdalil dengan masalah syafa’at terhadap kesyirikan yang mereka lakukan. Sebagian mereka mengatakan, “Nabi dan para wali tersebut adalah pemberi syafa’at kami di hari kiamat nanti. Kenapa kalian melarang kami meminta syafa’at kepada mereka?”

Sebagai jawaban dari kerancuan di atas, perlu diingat bahwa syafa’at itu hanyalah milik Allah Ta’ala. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Katakanlah: Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya.” (QS. Az Zumar [39] : 44)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 10, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SAFA'AT DI HARI MASHARWhere stories live. Discover now