LOFZEZA JOURNEY [END]

By holayva

26K 4.7K 638

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *BELUM DI REVISI DAN TYPO MASIH BERTEBARAN DI SETIAP CHAPTER JADI MOHON DI TANDAI BI... More

Info
1. Ini Bukan Romeo Juliet
2. Batu dan Kapas
3. Pembalut Bertabur Rasa
5. Dilabrak
Ilustrasi Cast 1
6. Tamunya Meresahkan Bund
7. Kue Putu Lewat
8. Pacaran Tanpa Jadian
9. Resmi
10. Pasangan Julid
11. Uwu
12. Hujan Dan Gombalan
13. Buku Kegiatan Pacaran
14. Paket Misterius
15. Yeza Butuh Penjelasan
16. Bye Tiara
17. I Love U 12000
18. Berdua Bahagia
19. Ini Ulah Siapa?
20. Motor Butut Keberuntungan
21. Yeza Mendapatkan Penjelasan
22. Gak Bisa Bahasa Inggris
23. Back To School, Back To Bad Day
24. Kita Putus Saja
25. Fakta Yang Menyakitkan
26. Selamat Tinggal
27. New Life
28. Mungkin Memang Takdir Tuhan
29. Cemburu
30. Pesan Dari Kakek Dan, Balikan?
31. LDR
32. Surprise Yang Tidak Biasa
33. Lamaran
34. Ini Semua Karna Nasi Goreng
35. Terungkap
36. Kembali?
37. Back To Jakarta
38. Mahasiwi Gatal Minta Dijitak
39. Salah Paham Lagi
40. Kedua Kalinya
41. Take Me Home
42. Terpisah Lagi
43. Pergi Untuk Selamanya
44. Tanpa Zefa
45. Wanita Itu dan Kopi
46. Anare Cahayu Versada
47. Aksi Nyata Yeza
48. Menikah?
49. Rencana Pernikahan
50. Siapa Dia?
51. Kembalinya
52. Akad
53. Hanya Mimpi- Ending
HELICODICEROS [DELETE]

4. Kopi Manis Bikin Apes

795 184 22
By holayva


4. Kopi Manis Bikin Apes






"Akhirnya gak telat lagi," ucap syukur Zefa lalu masuk ke dalam sekolah.

Mata Zefa mencari-cari letak keberadaan teman curutnya yang tak lain adalah Alna hingga akhirnya ia mendapatkan sang curut yang sedang asik mengobrol bersama seseorang.

Zefa pun mendatangi Alna. "Oy!"


"Nah ini si Zefa," kata Alna kepada lawan bicaranya sedangkan Zefa terkejut saat melihat orang yang berdiri di dekat Alna.


"Tari?"

"Oh jadi lo kenal Fa? soalnya tadi dia nanyain lo ke gue tapi irit banget bicaranya," bisik Alna kepada Zefa.

Zefa tertawa kecil. "Kenalin Al dia Tari, sahabat gue dari sd dan Tari kenalin dia Alna teman baru gue disini," kata Zefa memperkenalkan Tari dan Alna.

Kedua gadis itupun saling bersalaman.

"Tari,"

"Alna,"

Zefa tersenyum kecil. "Kok lo bisa ada disini Tar? lo gak jadi lanjut di US?" tanya Zefa penasaran pasalnya dari yang ia ketahui saat perpisahan di kelas 9, Tari akan melanjutkan sma di US karena neneknya yang ada disana menginginkan Tari untuk tinggal bersama.

"Gak jadi." jawab Tari singkat.

Alna tampak sedikit risih dengan cara bicara Tari. "Dia emang kalo ngomong ngirit ya?" tanya Alna berbisik dan Zefa mengangguk.

"Tes 1 2 3 tes," suara seseorang muncul dari speaker sekolah dan ternyata itu adalah suara Yoga.

"Baik untuk para murid baru segera berkumpul di lapangan karena mpls hari kedua akan segera dimulai!" ucap Yoga.

Seluruh murid baru pun berkumpul dan berbaris di lapangan dengan rapi, termasuk Zefa, Alna dan Tari.

Mereka memilih untuk duduk di barisan paling belakang sebab Alna yang menginginkannya dan Zefa beserta Tari hanya mengiyakan saja.

"Baik, karena sudah berkumpul pada hari ini kita akan memulai kegiatan yang temanya telah ditentukan kemaren oleh benda yang telah kalian vote. Dan teruntuk salah satu diantara kalian yang kemaren telah berhasil menyelesaikan tantangan diperbolehkan untuk tidak mengikuti kegiatan pada hari ini." jelas Yoga.

"Seperti yang kalian ketahui Tema pada hari ini adalah severus high school dengan tantangan nya yaitu kalian harus menemukan makna tersembunyi dari kata severus yang menjadi nama sekolah kita. Batas waktunya sama seperti kemaren." jelas Yoga. "Silahkan dimulai." lanjutnya.

Seluruh murid baru pun harus menghela napas kasar sebab dari kisah turun temurun yang mereka ketahui bahwa tak ada yang berhasil menemukan makna dari kata severus dan yang mengetahui makna kata itu hanyalah kepala sekolah dan penjaga sekolah yang bila ditanya akan selalu menjawab tidak tahu padahal mah aslinya tahu.

"Stress gue kalo kayak gini," keluh Alna.

"Gue bebas," seru Zefa.

Alna menoyor pelan bibir Zefa. "Gak boleh pamer!"

"Jadi kalian mau kemana sekarang?" tanya Zefa.

Tari menaikan bahunya.


"Bojong gede." ketus Alna yang membuat Zefa tertawa kecil dan bahkan Tari sekalipun tak sanggup menahan tawanya.

"Zefa." panggil seseorang dari belakang yang ternyata adalah Sekala.

Sekala?

Ingat kan Sekala? jangan bilang lupa.

Zefa menaikan kedua alisnya. "Apa?"


"Bisa gak temenin gue makan dikantin, gue tau lo dikasih kebebasan kan buat gak ikut mpls hari ini," kata Sekala.


"Gak!" teriak Yeza yang tiba-tiba muncul.


Zefa melirik ke arah Yeza yang datang dari belakang begitu juga dengan Tari dan Alna.

"Zefa udah ada janji sama gue," kata Yeza.

Sekala menatap sinis kepada Yeza. "Lah lo siapanya sih pake ngelarang segala." tukas Sekala yang mulai merasa kesal.

"Mau tau aja atau mau tau pake bingitss?" goda Yeza untuk memancing Sekala agar naik ke rahmatullah.

Canda zeyeng.

Keadaan canggung pun terjadi diantara mereka bahkan Alna dan Tari juga merasakan itu. "Hm Fa gue sama Tari keliling duluan ya biar cepat nyelesain nya." bisik Alna.


"Jangan tinggalin gue!" larang Zefa.


"Udah lo urusin aja dulu tuh ya dadah."

Alna dan Tari pun pergi meninggalkan Zefa yang tinggal bersama dua ayam goreng yang sedang adu kremes nyes-nyes.

"Zefa mau ya temenin gue," bujuk Sekala.

"Kan gue udah bilang gak boleh ferguso!" sahut Yeza.

Zefa pun mulai pusing. "Gue gak kenal lo siapa jadi sepertinya gak bisa." ucap Zefa menolak ajakan Sekala.

"Nah kan sakit udah kek mas kunto aja, saaaaakiitt haaaatii ku wowooo ooo," ledek Yeza lalu menarik tangan Zefa pergi menjauh meninggalkan Sekala yang udah menahal kesal.

"Shit." umpat Sekala yang masih bisa didengar Yeza.

"Untung lo tolak," kata Yeza kepada Zefa.

Zefa menaikan alisnya pertanda kebingungan. "Kenapa?"

"Kalo gak udah habis dia gue jadiin rujak santapan kakak gue." kata Yeza dengan wajah serius hingga membuat Zefa percaya.

"Kakak lo kanibal?" tanya Zefa dengan polosnya.

Sontak Yeza yang mendengar pertanyaan dari Zefa itu pun langsung tertawa terbahak-bahak hingga orang-orang yang berada disekitar malah memusatkan tatapan kepada mereka.

Yeza mencoba mengontrol tawanya. "Hadeh lo polos apa bego sih. Keknya lo keseringan makan dalgona makanya tu otak keputer-puter. Yakali kakak gue kanibal, gue tu cuma bercanda Zefaaaa," ucap Yeza menahan tawa nya agar tidak lagi pecah.

Zefa merasa malu dan menjadi kikuk. "Lagian sih lo ngomong kek serius betul." Zefa nyolot tak mau kalah.

"Kan gue bercanda Zefa, jadi orang tuh ya jangan terlalu serius napa ntr nih pipi melorot." tukas Yeza sembari mencubit geram pipi Zefa.

Seluruh tatapan tak suka mulai mengarah kepada Zefa sebab siapalagi jika bukan karena ia berdekatan dengan Yeza selaku primadona sekolah.

"Wah gila tu tatapan mereka kek mau nyantap lo Fa." ledek Yeza.

"Lama-lama lo yang gue makan!" ketus Zefa lalu pergi meninggalkan Yeza.

Zefa memilih untuk pergi ke perpustakaan sekolah siapa tau ia akan mendapatkan novel disana. Zefa bersyukur bahwa Yeza tak lagi mengikutinya hingga ia bisa aman tanpa ada tatapan-tatapan amarah yang di berikan kepadanya dari para fans Yeza.

Sesampainya di perpustakaan, terlebih dahulu Zefa membuka sepatunya lalu setelah itu ia masuk kedalam perpustakaan dan memilih untuk kebagian rak novel.

Tetapi entah mengapa tiba-tiba Zefa malah berjalan ke arah rak ilmu pengetahuan untuk mencari buku tentang puisi ataupun quotes hingga mata nya terhenti ke sebuah buku dengan judul "Jatuh dan Cinta" karya Boy Chandra.

Zefa mengambil buku tersebut lalu duduk disalah satu tempat membaca yang disediakan oleh sekolah.

Saat asik-asik nya membaca, Zefa dikagetkan dengan kedatangan Yeza yang langsung menyodorkan segelas es kopi.

"Nih kopi maksiat buat lo biar gak ngantuk," kata Yeza.

"Hah kopi maksiat?" tanya Zefa.

"Nama kopinya tuh kopi maksiat." lanjut Yeza.

"Kok lo bisa bawa masuk minuman kedalam perpus? emang nya gak kena marah?" tanya Zefa lagi lalu mengambil kopi itu dan meminumnya.

"Udah minum aja gapake nanya. Manis ga?" kata Yeza.

"Kopi kok manis— YEZA!" pekik Zefa pasalnya Yeza tak sengaja menyenggol kopi itu hingga tumpah. Untung saja tidak ada orang di dalam perpus selain penjaga perpus.

Tunggu?


Penjaga Perpus?

Aduh mampus.

"Gimana nih? tuh kopi tumpah di buku perpus lagi." kata Zefa bingung.


"Udah aman gak ada yang tau kok tu buku kena tumpah kopi." jawab Yeza dengan santai.


"Apa kena tumpah kopi?!" suara penjaga perpus terdengar.


"Hadeh Apes," gumam Yeza dan Zefa bersamaan sembari menepuk jidat mereka masing-masing.



***




Jangan lupa vote, komen dan follow.

Continue Reading

You'll Also Like

402K 36K 53
FOLLOW SEBELUM MEMBACA, YA! <3 Bagaimana jika sebuah takdir membuat dua manusia yang sudah dekat menjadi harus lebih dekat lagi? Bukan sebagai seoran...
1.5M 158K 39
[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACAA. THANK YOU♡] FYI: CERITA INI SUDAH MEMASUKI TAHAP REVISI LEBIH BAIK Jika di tanya apa yang paling Jenessa benci di...
PEKA By Novi

Teen Fiction

102K 4.6K 55
-COMPLETE- #wattys2019 Setiap hari ku perhatikan dia dari kejauhan. Setiap hari ku lihat dia tersenyum bahagia. Bisakah aku mendapatkannya? *Cerita i...
1.4K 418 30
"Gue gak pernah nyangka. Orang pertama yang bantu gue saat gue hancur adalah target bully an gue". - Kanaya Aurellie Gustofa. "Karena gak setiap perb...