Certain Things《Jaeyong》✔

By acel_kins-

1M 157K 37.7K

[Romance] [M] ❝I'm certain that i'm yours.❞ More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
EXTRA PART

Part 15

31.8K 4.7K 1.4K
By acel_kins-

SUARA hujan yang di susul oleh gemuruh petir berhasil membuat Taeyong mengeratkan pelukan pada tubuh Jaehyun, menyembunyikan wajah di dada bidang si lelaki tampan. Sudah lima belas menit mereka berdua hanya berbaring di atas kasur, saling menghangatkan tubuh satu sama lain karena udara cukup dingin walaupun sudah menyalakan penghangat ruangan.

Setelah membersihkan diri dan makan malam, tentunya tidak ada kegiatan yang bisa di lakukan. Apalagi di tengah hujan besar dan petir seperti sekarang. Kepala Taeyong sama sekali tidak terkena air hujan, Jaehyun melindungi lelaki cantik ituㅡdan membiarkan dirinya sendiri basah kuyup. Namun karena Jaehyun sudah mencuci rambut, jadi ia akan baik-baik saja.

"Ahjusshi.." gumam Taeyong pelan, ia mendongak, menatap wajah tampan Jaehyun yang di sinari oleh lampu tidur, "ceritakan sesuatu."

Sebelah alis Jaehyun terangkat, ia mengelus lembut punggung hingga belakang kepala Taeyong. "Kau ingin mendengar cerita seperti apa?"

"Apapun.."

"Dongeng?"

Mendengar itu Taeyong tergelak, untuk apa ia mendengar dongeng? Sebenarnya Taeyong lebih ingin mengetahui tentang masa lalu Jaehyun, bagaimana lelaki tampan itu menjalani hubungan bersama para wanita. Hanya saja Taeyong takut bila nanti ia akan cemburu!

Walaupun Taeyong tahu bahwa Jaehyun tidak mungkin melakukan kontak fisik berlebihan bersama para wanita, namun tetap saja Taeyong takut bila ia mendengar bahwa Jaehyun memperlakukan mantan kekasihnya dengan sangat lembutㅡseperti sikap gentle Jaehyun pada Taeyong.

"Ceritakan tentang Ahjusshi, aku ingin mengetahui lebih banyak." ujar Taeyong akhirnya, ia menempatkan kepala di bisep Jaehyun, tangannya bergerak membuat pola acak di dada bidang si lelaki bermarga Jung.

Jaehyun mengulum bibir, sedikit bingung. "Apa yang harus aku ceritakan? Makanan kesukaanku? Sejujurnya aku bukan tipe pemilih, aku baik-baik saja dengan semua makanan, tentunya yang layak di konsumsi. Tapi jika boleh menyebutkan satu, aku menyukai daging, olahan daging dan pork roast. Aku menyukai kopi serta teh hijau, itu bisa membantuku merilekskan pikiran." jelasnya panjang lebar.

Taeyong tertawa kecil, mungkin ia harus membuatkan Jaehyun makanan nanti! Walaupun sekarang Taeyong tidak pintar memasak, namun ia akan berusaha agar Jaehyun bisa menikmati masakannya!

"Aku ingin mencoba memasakkan sesuatu untuk Ahjusshi nanti, tapi aku masih perlu belajar, aku harap Ahjusshi mau menunggu."

"Tentu saja aku akan menunggu, Taeyong." balas Jaehyun lembut, ia menunduk, memberikan kecupan di dahi Taeyong, keduanya tersenyum kecil, "apa aku harus menceritakan hal lain? Atau mungkin kau ingin mendapat giliran untuk mengatakan apa yang kau suka?"

Pipi Taeyong menggembung. "Tanpa aku ceritakan pun, Ahjusshi pasti sudah mengetahui makanan dan minuman kesukaanku! Setiap pulang dari supermarket, lemari pendingin selalu penuh dengan makanan kesukaanku serta snack!" serunya kesal.

Bukankah ini sedikit tidak adil? Jaehyun itu tipe lelaki yang sangat sulit di tebak, sedangkan Taeyong begitu mudah di baca!

Jaehyun tertawa kecil, ia memeluk erat pinggul Taeyong. "Aku masih tetap ingin mendengar kau bercerita, karena aku menyukainya."

"Huh?"

"Aku suka ketika kau berbicara, mengatakan hal yang membuatmu bahagia, bagaimana kau menyukai makanan seperti es krim dan yang lainnya. Bagaimana bibir, hidung serta alismu berkerut saat kau berbicara, aku menyukainya."

Rona merah menjalar di pipi Taeyong, ia memukul pelan dada Jaehyun. Oh sungguh, kenapa akhir-akhir ini Jaehyun selalu bisa membuat Taeyong tidak karuan?! Lelaki tampan itu sangat pandai mengatakan hal manis.

"Apa Ahjusshi berbohong saat mengatakan bahwa Ahjusshi tidak bisa menulis novel romansa?!" tanya Taeyong yang kini sudah mengalihkan pandangan ke arah lain, tidak tahan di tatap dengan intens oleh Jaehyun.

"Untuk apa aku berbohong? Aku belum bisa mengekspresikan diri untuk tulisan klise seperti itu, Taeyong." gumam Jaehyun yang kini menarik perlahan dagu Taeyong, membuat lelaki bermarga Lee itu menatap tepat ke arahnya, "aku ingin melihat wajahmu."

Demi Tuhan saat ini wajah Taeyong terasa begitu panas, seperti ia berada di dalam microwave yang bisa membakarnya kapan saja. Taeyong tidak tahan dengan Jaehyun yang terus menatapnya penuh kasih sayang, ia terlena.

Mengigit pipi bagian dalam, Taeyong berdehem dan berusaha menahan diri. "T-tapi Ahjusshi selalu mengatakan bualan dan kalimat romantis untukku, jadi kurasa Ahjusshiㅡ"

"Aku hanya mengekspresikan perasaanku untukmu dan aku tidak akan pernah bisa menuangkan hal tersebut ke dalam sebuah buku, karena aku hanya ingin mengatakan semua kalimat itu kepadamu." potong Jaehyun cepat, ia mengusap lembut pipi Taeyong, "itu bukan bualan Taeyong, aku bersungguh-sungguh dengan seluruh kalimatku."

Sekarang Taeyong benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa, Jaehyun tidak bisa di tebak, lelaki tampan itu membuat jantungnya berdebar tidak karuan hingga dada Taeyong terasa sedikit nyeri.

"Apa Ahjusshi juga mengatakan hal seperti ini pada mantan kekasih Ahjusshi?" semoga saja Taeyong tidak menyesali pertanyaan ini nanti, rasa penasarannya tidak tertahankan.

Jaehyun terkekeh. "Menurutmu?"

Mata Taeyong melebar, ia mendorong pelan dada Jaehyun dan mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. "Pernah?! Oh, Ahjusshi juga mengatakan semua bualan itu kepada mereka?!!"

"Tidak." jawab Jaehyun singkat, ia meraih satu tangan Taeyong, menggenggamnya erat dan memberikan kecupan di punggung tangan, "karena mereka tidak bisa memahamiku dengan baik, kau adalah orang pertama yang membuatku melewati batasku Taeyong. Sekeras apapun aku berusaha menolak perasaan yang tumbuh untukmu, aku tidak bisa, karena kau layak di cintai."

Tanpa sadar senyum Taeyong mengembang, ia memukul pelan tubuh Jaehyun, berbunga-bunga untuk yang kesekian kali. Taeyong kembali memeluk tubuh Jaehyun dengan erat, tidak ingin melepaskan si lelaki tampan.

"Tapi Ahjusshi, tidak bisakah kita menjadi sepasang kekasih?"

Jaehyun terdiam, ia mengamati wajah cantik Taeyong. "Bisakah kau fokus untuk sekolahmu terlebih dahulu? Bila nanti kau bisa mendapatkan nilai yang bagus, aku berjanji akan memberikan hadiah yang sebanding."

Taeyong merenggut. "Itu tidak adil!"

"Aku hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu Taeyong, dan aku tidak mau membuat status yang kurang memuaskan di dalam hubungan ini."

Dahi Taeyong berkerut dalam, ia mengerjapkan mata beberapa kali, tidak mengerti dengan maksud Jaehyun. "Huh? Kurang memuaskan? Apa artinya?"

Jaehyun memasang senyum penuh arti. "Kau akan mengetahuinya setelah lulus nanti, untuk saat ini, aku akan menemanimu hingga kau bisa mendapatkan ijazah di sekolah menengah atas."

Kenapa Jaehyun membuat Taeyong penasaran sih? Lagi pula apa salahnya menjadi sepasang kekasih?! Taeyong ingin sekali memamerkan pada semua orang bahwa Jung Jaehyun adalah kekasihnya. Namun sekarang hal tersebut kandas, hubungan mereka masih tetap samaㅡtidak jelas.

"Hey," panggil Jaehyun lembut ketika Taeyong tidak menanggapinya dan malah mengerucutkan bibir, "i promise you the altar."

Altar?

Altar???

Pupil mata Taeyong membesar. "A-altar untuk melangsungkan pernikahan?!"

Jaehyun mengangguk, ia akan meminta izin kepada Donghae untuk melamar Taeyong, namun sebelum itu, tentunya Jaehyun perlu menunggu hingga Taeyong lulus dari sekolah menengah atas terlebih dahulu. Perbedaan umur mereka yang cukup signifikan membuat Jaehyun tidak percaya diri, tapi Jaehyun pikir, ia pasti bisa melalui semuanya jika Taeyong berada di sisinya.

Teriakan histeris keluar dari mulut Taeyong, ia memeluk erat leher Jaehyun. "Nikahi aku sekarang Ahjusshi!!"

Tentu saja Jaehyun tertawa dengan respon yang di berikan si lelaki bermarga Lee. "Kau harus lulus terlebih dahulu dan mendapatkan nilai yang memuaskan, aku tidak ingin mengganggu proses belajarmu."

Jangan bercanda, yang ada di dalam pikiran Taeyong hanyalah Jaehyunㅡbahkan ketika ia di sekolah. Tidak ada pelajaran yang berhasil masuk! Jaehyun memblokir semuanya. Tapi mungkin Taeyong harus berusaha agar ia bisa mendapatkan nilai yang memuaskan! Taeyong tidak mau mengecewakan Jaehyun.

"Tapi Ahjusshi," Taeyong merenggangkan pelukan, menatap tepat di mata Jaehyun. "Apa Ahjusshi serius? Aku tidak ingin mendapatkan harapan palsu yang akan membuatku hancur nantinya."

"Haruskah aku menghubungi Ayahmu sekarang juga?" tangan Jaehyun bergerak ke belakang, meraih ponsel di atas nakas, "rasanya memang sedikit tidak sopan karena tidak berbicara secara langsung, tapi bila kau ingin mendengarnya sekarang, aku bisa menghubungi Ayahmu."

Taeyong terdiam, ia bisa merasakan nada serius yang di keluarkan oleh Jaehyun, bahkan tatapan lelaki tampan itu tidak goyahㅡmenandakan bahwa Jaehyun sangat serius saat ini.

Merasa tidak mendapatkan jawaban dari Taeyong, Jaehyun menghubungi Donghae dan menghidupkan speaker. Taeyong tersentak ketika mendengar nada panggilan terhubung, ia melemparkan tatapan tidak percaya pada Jaehyun.

"Hallo Jaehyun?"

"Hyung," panggil Jaehyun dengan nada seriusnya, ia tersenyum kecil pada Taeyong. "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, maaf mengganggumu malam-malam."

Donghae terkekeh kecil di seberang sana. "Tidak masalah, ada apa Jaehyun? Apa Taeyong membuat ulah? Bagaimana hubungan kalian?"

Taeyong mendengus, apa ia adalah pembuat onar hingga Ayahnya selalu menanyakan hal seperti itu?! Oh tunggu, apa Ayahnya tahu tentang hubungan mereka? Sejujurnya, Taeyong belum menghubungi Donghae, ia bahkan tidak mengangkat panggilan dari sang Ayah.

Bukannya tidak sopan, Taeyong hanya bingung harus membicarakan apa. Ia ingin menanyakan apakah ia boleh menjalin hubungan bersama Jaehyun atau tidak, namun Taeyong takut, bagaimana jika nanti Ayahnya melarang dan membawa Taeyong pergi menjauh dari Jaehyun?! Ia tidak mau.

Tapi, kenapa Ayahnya menanyakan hubungan? Apa Jaehyun sudah mengatakan semuanya?!

"Hubungan kami baik-baik saja Hyung, Taeyong sama sekali tidak membuat ulah." ujar Jaehyun di selingi tawa kecil, ia mengenggam erat tangan Taeyong, "Hyung, bisakah aku meminta izin?"

Jantung Taeyong berdegup tidak karuan, lebih cepat dari sebelumnya.

"Izin apa Jaehyun?"

Jaehyun menatap lurus pada wajah Taeyong. "Izin untuk melamar Taeyong? Tapi tenang saja Hyung, aku akan menunggunya hingga lulus sekolah, aku hanya ingin meminta izinmu terlebih dahulu."

Donghae terdiam cukup lama di seberang sana, bahkan kini Taeyong tidak bisa mengatakan apapun; terlalu terkejut. Kenapa Jaehyun sangat berani dan berterus terang?!

Helaan napas berat terdengar dari seberang telepon. "Aku tahu bahwa kau tidak pernah main-main dengan ucapanmu Jung Jaehyun, aku sangat senang bila kau ingin menjalin hubungan serius bersama Taeyong. Tapi apa kau yakin? Taeyong jauh berada di bawahmu, bagaimana bilaㅡ"

"AYAH!" teriak Taeyong tidak terima, kenapa Ayahnya berusaha memprovokasi Jaehyun, "aku sudah dewasa!" ia tidak peduli lagi, biarkan saja Donghae mendengar suaranya.

"Ya anak nakal! Kenapa kau tidak mengangkat panggilan dari Ayahmu?! Kenapa membiarkan Jaehyun terus menerus melaporkan kegiatanmu pada Ayah?! Ayah merindukanmu!"

"Biarkan saja!" gerutu Taeyong kesal, ia menyembunyikan wajah di ceruk leher Jaehyun.

Jaehyun tertawa kecil. "Jadi, apakah aku mendapatkan izinmu Hyung?"

Donghae berdehem pelan. "Jika kau hanya bermain-main dan berniat melukai hati Taeyong, aku akan mendatangimu, memberikan pelajaran yang setimpal. Kau tahu itu kan Jaehyun? Aku mempercayakan Taeyong padamu, jangan sakiti dia."

Taeyong mencebikkan bibir, merasa terharu karena Donghae sangat menyayanginya. Sementara Jaehyun sudah mengangguk, ia mengusak gemas surai hitam Taeyong.

"Aku pasti akan menjaganya Hyung. Aku hanya memastikan apakah aku mendapatkan izinmu atau tidak? Kau perlu mengatakan hal itu agar akuㅡ"

"Kau mendapatkan izin! Ah, kau selalu membuat semuanya harus terlihat sangat jelas!" Donghae tergelak di seberang sana, "sepertinya aku harus mematikan telepon, aku perlu membersihkan diri, ini terasa tidak nyaman karena aku bekerja di bawah terik sinar matahari untuk mengurus proyek baru."

Taeyong tersenyum lebar. "Makan teratur dan jaga kesehatanmu!" ia berteriak, memperingati Ayahnya.

"Jangan menyusahkan Jaehyun!"

"Ish!"

Setelah mengucapkan selamat malam, panggilan terputus. Jaehyun menatap Taeyong dengan senyum kecilnya, sementara yang di tatap seperti itu sudah salah tingkah.

Suara hujan di luar sudah tidak terdengar, mungkin mereda. Hari semakin malam dan besok pagi Taeyong perlu berangkat ke sekolah.

"Apakah itu cukup untuk memberikan bukti?" tanya Jaehyun seraya mengusap pipi Taeyong, "kuharap kau tidak keberatan jika harus menghabiskan sisa waktumu bersamaku."

Taeyong menangkup pipi Jaehyun dan memberikan kecupan lembut di bibir tebal si lelaki bermarga Jung. "Tentu saja tidak!"

Jaehyun tertawa kecil, ia menyelipkan satu tangan di rahang Taeyong, membalas kecupan si lelaki cantikㅡdi sertai hisapan serta lumatan lembut yang memabukkan.

They're in love.

Tbc

✨🎶Damn, i like me better when i'm with you🎶✨

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 17.8K 45
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
84K 11K 62
⚠️:some parts contain 🔞 Akibat ketamakan dan kekuasaan, Lee Sunghoon yang merupakan Pangeran Mahkota harus mati ditangan adik kandungnya sendiri, ya...
39.7K 5.6K 27
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
103K 7.6K 51
Ini lanjutan cerita dari akun sebelumnya Kyfaforitestory. Teman-teman mohon infokan ke yang lain yah, yang ikutin cerita ini. salam hangat 💙 Salmo...