Part 32

13.4K 1.7K 300
                                    

JAEHYUN menaruh satu cangkir cokelat panas di atas nakas lalu duduk di samping Taeyong yang sedang menatap ponselnya; memerhatikan foto piala juara satu lomba menari yang di adakan empat hari lalu. Piala itu masih di rumah Ten, karena temannya itu ingin memamerkan hasil kerja keras mereka pada kedua orang tuanya. Jadi Taeyong perlu menunggu giliran untuk memeluk piala tinggi dengan warna emas itu.

"Kau sudah menyiapkan pakaian untuk acara besok?" tanya Jaehyun penasaran, ia mengusap lembut helaian rambut Taeyong.

Ya, besok Jaehyun dan Taeyong akan pergi ke pernikahan Irene. Tidak mungkin keduanya melewatkan acara yang satu itu sebab Irene adalah tetangga yang baik, selagi bisa datang, pasti Jaehyun maupun Taeyong menyempatkan diri.

Otomatis Taeyong mengangguk, ia masih menyimpan jas berwarna putih yang sempat di belikan Ayahnya; tahun lalu untuk menemani Donghae bertemu rekan bisnis di restoran mewah. "Tentu saja Ahjushi, bagaimana denganmu?"

"Aku belum menyiapkan apapun."

Taeyong menatap wajah Jaehyun lalu menyipitkan mata. "Kenapa? Kita harus berangkat pukul delapan! Aku ingin melihat Irene Noona mengucapkan janji suci di gereja."

Sebenarnya Jaehyun sedikit bingung, ia tidak memiliki pakaian formal yang layak. Karena Jaehyun sangat jarang membeli baju! Ada tiga jas berwarna hitam, tapi itu ia beli tiga tahun lalu, sekarang mungkin sudah kekecilan. Apalagi hampir seluruh pakaiannya di dominasi oleh hitam.

Mengusap pelan belakang tengkuknya, Jaehyun melirik sekilas ke arah lemari besar di kamarnya. "Bisakah kau membantuku memilih pakaian untuk besok, sayang?"

Perut Taeyong tergelitik ketika panggilan bernada lembut itu keluar dari bibir Jaehyun, rona merah menjalar di kedua pipi, membuatnya salah tingkah. Tapi kemudian Taeyong mengangguk antusias. Ia berdiri dari duduknya dan berjalan menuju lemari pakaian berwarna hitam di kamar tersebut; membuka lebar kedua pintu, memperlihatkan seluruh pakaian Jaehyun.

"Ahjushi, minggu nanti, apa kau mau pergi belanja bersamaku?" tanya Taeyong yang kini sibuk mengambil satu persatu pakaian yang di gantung, terutama kemeja dan jas.

Jaehyun hanya mengamati; duduk manis di sisi kasur. "Belanja bulanan?"

Taeyong menggeleng keras. "Belanja pakaian!" serunya sedikit kesal, "apa Ahjushi tidak bosan melihat warna hitam terus menerus?" ia menoleh ke belakang, memerhatikan Jaehyun. "Kulitmu bahkan lebih bersinar di bandingkan denganku, Ahjushi pasti cocok memakai warna terang!"

Jaehyun meringis ngeri, ia sungguh tidak menyukai pakaian dengan warna mencolok! Menurutnya hitam sangat natural, cocok di tubuhnya, Jaehyun pun tidak bosan mengenakan warna hitam.

"Pokoknya kita perlu pergi belanja bersama!" seru Taeyong senang, ia membawa tiga kemeja dan dua jas hitam ke hadapan Jaehyun, "coba pakai ini, duh, apa Ahjushi tidak memiliki kemeja putih?"

"Sepertinya tidak?"

Taeyong mencibir, ia melirik satu pintu lemari yang belum di buka, karena Jaehyun membeli lemari tiga pintu. Tapi sisi yang masih tertutup itu di isi oleh seluruh pakaian Taeyong. "Oh!" ia teringat sesuatu lalu membuka lemari berisi pakaiannya dengan cepat, "aku punya kemeja putih yang cukup besar, mungkin Ahjushi bisa memakai ini!"

Tanpa menunggu lama Taeyong memberikan kemeja putih miliknya pada Jaehyun, itu berukuran XL dan pasti cocok bila di pakai oleh si lelaki bermarga Jung! Taeyong tersenyum lebar melihat pakaian yang sudah ia siapkan.

"Baiklah," karena Jaehyun tidak ingin berkomentar, ia tahu bila menolak, Taeyong pasti tidak senang, jadi kini Jaehyun mulai membuka kaus yang ia kenakan. "Kemeja hitam atau putih?"

Certain Things《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang